4 Amalan Hari Asyura, Mulai Doa Malam 10 Muharram hingga Sedekah

4 Amalan Hari Asyura, Mulai Doa Malam 10 Muharram hingga Sedekah

Suki Nurhalim - detikJatim
Kamis, 27 Jul 2023 18:58 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Ilustrasi amalan Hari Asyura/Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi
Surabaya -

Hari Asyura atau 10 Muharram 1445 H jatuh pada Jumat (28/7/2023). Berikut ini empat amalannya mulai memanjatkan doa di malam 10 Muharram hingga sedekah.

Empat amalan ini dikutip dari situs resmi Pesantren Tebuireng. Kemudian ada belasan amalan lainnya yang bisa ditunaikan selama bulan Muharram.

Amalan Hari Asyura:

1. Doa pada Malam 10 Muharram

Doa adalah wujud penghambaan kepada Allah SWT. Dengan berdoa, berarti seorang hamba membutuhkan pertolongan Dzat yang Maha Menolong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi ulama salaf yaitu menghidupkan malam Asyura dengan dzikir dan doa. Barang siapa yang mengerjakan ibadah pada malam asyura, maka dia seakan-akan beribadah kepada Allah seperti beribadahnya semua mahluk yang berada di tujuh langit.

Itu seperti yang disebutkan dalam kitab I'anatu al-Tholibin. Al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad al-Amir menukil keterangan Imam al-Ajhuri yang mengatakan 'Barang siapa yang pada malam atau hari Asyura membaca wirid حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ sebanyak 70 kali, insyaallah sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang buruk.

ADVERTISEMENT

Doa Malam Asyura yang Lengkap:

بسم الله الرحمن الرحيم وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَمْ سُبْحَانَ الله مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَىَ الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الِّرضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْ اللهِ إِلّاَ إِلَيْهِ. سُبْحَانَ الله عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَالِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُالِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلِّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَامَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلاَ حَوْلَا وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِى وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمض الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ

2. Puasa Asyura

Berikut ini hadits shahih tentang Puasa Asyura yang dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Jatim.

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura'. Lalu Rasul bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut'. Rasul lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya. (HR Bukhari: 2004)

3. Memberi Nafkah Lebih

Maksudnya, bagi kepala keluarga alangkah baiknya pada hari Asyura ini, menyajikan menu yang spesial, yang lebih enak dan lezat dari hari selainnya. Imam al-Thabrani dan Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ سَنَتِهِ كُلِّهَا

Artinya: Barang siapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rizki) kepadanya sepanjang tahun.

4. Bersedekah

Bersedekah tidak harus pada hari Asyura. Semakin banyak bersedekah semakin banyak pula kebaikan yang akan kita terima. Sedekah juga diyakini bisa menolak bahaya (bala).

Pada hari Asyura, ada keistimewaan dan kelebihan bagi orang yang mau bersedekah. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Madiny dari Ibnu Umar berkata:

مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ ، وَمَنْ تَصَدّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَّقَةٍ السَّنَةِ

Artinya: Barang siapa berpuasa pada hari Asyura seakan akan seperti puasa satu tahun. Dan barang siapa bersedekah pada hari Asyura maka seperti sedekah satu tahun.

Amalan Muharram dari Ulama

Mengutip situs resmi NU, para ulama juga mengklasifikasikan jenis amalan yang dianjurkan diperbanyak selama bulan Muharram. Agar terus diingat, sebagian ulama merangkumnya dalam bentuk nadham.

Itu seperti yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur. Berikut ini nadham-nya.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, salatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca Surat Al-Ikhlas 1.000 kali.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran dari sederet amalan Muharram tersebut. Mulai berpuasa hingga membaca Surat Al-Ikhlas.

  1. Puasa
  2. Salat
  3. Menyambung silaturahmi
  4. Sedekah
  5. Mandi
  6. Memakai celak mata
  7. Berziarah
  8. Menjenguk orang sakit
  9. Menambah nafkah keluarga
  10. Memotong kuku
  11. Mengusap kepala anak yatim
  12. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali



(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads