Doa dan Dzikir Asyura serta Amalan Sepanjang Muharram

Doa dan Dzikir Asyura serta Amalan Sepanjang Muharram

Suki Nurhalim - detikJatim
Kamis, 27 Jul 2023 11:53 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa, dzikir di Hari Asyura/Foto: Getty Images/Gogosvm
Surabaya -

Ada doa dan dzikir yang dianjurkan ulama untuk diamalkan di hari Asyura, 10 Muharram 1445 H yang jatuh pada Jumat (28/7/2023). Berikut ini ulasan lengkapnya.

Tanggal 10 Muharram atau Hari Asyura merupakan salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), dalam artikel berjudul Doa Hari Asyura atau 10 Muharram yang ditulis Alhafiz Kurniawan, doa Hari Asyura berikut ini dikutip ulama dari sejumlah syarah hadis dan kitab fiqih. Doa Asyura mengandung keutamaan seperti berikut ini:

وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الصُّوفِيَّةِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ هَذَا الدُّعَاءَ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمُتْ فِي سَنَتِهِ وَمَنْ فَرَغَ أَجَلُهُ لَمْ يُلْهِمْهُ اللَّهُ تَعَالَى قِرَاءَتَهُ وَهُوَ مِنْ الْمُجَرَّبَاتِ الَّتِي لَا شَكَّ فِيهَا

Artinya: Dikutip dari sebagian ulama sufi, siapa saja yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati hatinya pada tahun tersebut. Siapa saja yang selesai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan. (Syekh Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal 'ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348).

Doa Asyura untuk Dibaca pada 10 Muharram:

Aksara Arab:

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Aksara Latin:

  • Subhanallahi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni'ami wa
    zinatal 'arsyi.
  • Walhamdulillahi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni'ami
    wa zinatal 'arsyi.
  • Lailahaillallahu mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni'ami
    wa zinatal 'arsyi.
  • Allahu Akbaru mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni'ami
    wa zinatal 'arsyi.
  • La haula wa la quwwata illa billahi mil-al mizani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridla
    wa 'adadan ni'ami wa zinatal 'arsyi.
  • La malja-a wa la manja minallahi illa ilaih.
    Subḫanallahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillahit tammati.
  • Alhamdulillahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillahit tammati.
  • La ilaha illallah 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillahit tammati.
  • Allahu akbar 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillahit tammati.
  • La haula wa la quwwata illa billahi 'adadasy syaf'i wal watri wa 'adada kalimatillahit
    tammati.
  • Hasbunallahu wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nashir.
  • Wa shallallâhu 'ala sayyidina muḫammadin wa 'ala alihi wa shaḫbihi wa sallama
    tasliman katsira(n).

Arti/Maknanya:

  • Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah
    nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan,
    sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan,
    sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah
    nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy.
  • Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya
    kepada-Nya.
  • Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang
    sempurna.
  • Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan
    ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
  • Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-
    baik penolong.
  • Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II
    348).

Dzikir Hari Asyura 10 Muharram

Di hari Asyura pada 10 Muharram, para ulama juga menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar. Sebab dalam sejarahnya, ada banyak ampunan pada hari Asyura. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), taubat Nabi Adam AS diterima pada hari Asyura. Begitu juga dengan taubat umat Nabi Yunus AS dan diampuninya Nabi Daud AS.

Dzikir yang dimaksud seperti yang dianjurkan Imam Al-Ajhuri. Beliau mengatakan, barang siapa yang membaca dzikir ini pada hari Asyura sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut. Berikut ini lafaz dzikirnya.

Aksara Arab:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Aksara Latin:

Hasbunallahu wa ni'mal-wakil, ni'mal-maula wa ni'man-nasir.

Artinya:

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong.

Untuk diketahui, Rasulullah SAW telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Namun setiap hari tetap meminta ampun kepada Allah tak kurang dari 70 kali. Itu seperti yang diriwayatkan Imam al-Bukhari.

Hari Asyura menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak dzikir dan istighfar kepada Allah SWT. Terlebih ada banyak faedah bagi orang yang meminta ampun kepada Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh.

"Barang siapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka". (HR Abu Dawud).

Berikut sederet dzikir yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Asyura:

(100 kali) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

(100 kali) اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

(100 kali) أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

(100 kali) رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ

(450 kali) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ

(70 kali) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

(1.000 kali) رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Amalan Muharram dari Ulama

Para ulama juga mengklasifikasikan jenis amalan yang dianjurkan diperbanyak selama bulan Muharram. Agar terus diingat, sebagian ulama merangkumnya dalam bentuk nadham.

Itu seperti yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur. Berikut ini nadham-nya.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: Ada sepuluh amalan di dalam bulan Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, salatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca Surat Al-Ikhlas 1.000 kali.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran dari sederet amalan Muharram tersebut. Mulai berpuasa hingga membaca Surat Al-Ikhlas.

  1. Puasa
  2. Salat
  3. Menyambung silaturahmi
  4. Sedekah
  5. Mandi
  6. Memakai celak mata
  7. Berziarah
  8. Menjenguk orang sakit
  9. Menambah nafkah keluarga
  10. Memotong kuku
  11. Mengusap kepala anak yatim
  12. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali



(sun/dte)


Hide Ads