Pria Gresik Ini Tiap Hari Harus ke Lamongan Cuma untuk Memasak di Dapur

Pria Gresik Ini Tiap Hari Harus ke Lamongan Cuma untuk Memasak di Dapur

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 25 Jul 2023 13:10 WIB
Rumah 2 kota Gresik dan Lamongan
Salah satu rumah warga yang berdiri di wilayah Gresik dan Lamongan. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Pria asal Gresik ini tiap hari harus pergi ke Lamongan cuma untuk memasak di dapur rumahnya. Wah, kok bisa jauh banget dapurnya sampai ke luar kota?

Eits, jangan salah duga. Rumah pria tersebut ternyata memang berada di atas tanah 2 kabupaten.

Kusairi namanya, warga Dusun Karang Tumpuk, Campurejo, Panceng Gresik. Rumah Kusairi itu salah satu sisinya masuk Kabupaten Gresik, sementara sebagian lainnya masuk Kabupaten Lamongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan cuma Kusairi, ternyata ada belasan rumah lainnya yang masuk dua kabupaten. Ada yang memiliki halaman dan ruang tamu di Gresik, lalu dapurnya berada di Kabupaten Lamongan.

Kusairi sendiri awalnya tidak mengetahui bahwa rumah miliknya sebagian masuk wilayah Lamongan. Ia baru mengetahui ketika adanya pengukuran dan pemasangan patok oleh BPN.

ADVERTISEMENT

"Semenjak ada pengukuran dan pemasangan patok, jadi tahu kalau dapur itu ikut Lamongan," kata Kusairi kepada detikJatim, Selasa (25/7/2023).

Kusairi tidak menyadari bahwa selama ini ia bersama istri dan anaknya sudah sering keluar kabupaten hanya untuk pergi ke dapur. Karena sudah tinggal lama di rumah tersebut, ia sudah merasa biasa.

"Selama ini tetap merasa tinggal di Gresik. Tapi sebelah sudah Lamongan. Sudah biasa sih mas, soalnya sudah tinggal lama di sini," tambahnya.

"Dari orang tua saya sudah KTP Gresik, jadi saya juga ikut KTP Gresik," lanjutnya.

Meski pembayaran pajak tanahnya ikut Kabupaten Lamongan, Kusairi tidak pernah mengalami kesulitan dalam pengurusan administrasi. Termasuk KTP, KK atau penerimaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gresik.

"Nggak ada kesulitan, baik pengurusan surat-surat KTP, KK atau administrasi lainnya. Meskipun bayar pajaknya ke Lamongan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Campurejo Amudi mengatakan, untuk pembayaran pajak tanah, selama ini ada yang membayar pajak tanah ke Pemerintah Gresik dan Lamongan. Termasuk pengurusan berkas dan penerimaan bantuan.

"Dari semua itu, ada yang ikut Campurejo ada juga yang ikut Weru, Paciran Lamongan. Karena mereka ini ikut alamat orang tua sebelumnya," kata Amudi.

Untuk zonasi sekolah, lanjut Amudi, selama ini anak dari warga Karang Tumpuk bersekolah di wilayah Weru, Paciran, Lamongan. Sebab, jarak dari Dusun Karang Tumpuk ke sekolah di Campurejo lebih jauh.

"Untuk aktivitas biasa seperti sekolah, perdagangan, mereka lebih dominasi ke Lamongan. Karena jaraknya lebih dekat. Tapi mereka tetap hidup rukun berdampingan," tutupnya.




(hil/dte)


Hide Ads