Binaragawan Justyn Vicky ternyata sempat menghubungi ibunya melalui video call sebelum meninggal dunia. Dalam pesan terakhirnya, ia sempat meminta doa sang ibu agar diberikan keselamatan dalam menjalani operasi.
Obrolan tersebut berlangsung setelah Justyn Vicky tertimpa barbel 210 kilogram. Tepatnya sebelum dia akan dioperasi.
Justyn Vicky memberi tahu ibunya bahwa dia mengalami patah tulang leher. Mendapat kabar musibah yang menimpa anaknya, sontak air mata Busia tumpah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar sang ibu menangis, Justyn Vicky mencoba untuk menenangkan. Justyn Vicky meminta ibunya untuk berdoa.
"Dia bilang, 'ibu jangan menangis, berdoa saja. Saya nanti itu akan operasi' begitu katanya," kata Busia ditemui detikJatim di rumahnya di Dusun Sumbermalang, Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Jember, Senin (24/7/2023).
Setelah video call tersebut, Busia memutuskan untuk berangkat ke Bali. Dia berangkat naik mobil bersama mantan istri dan anak Justyn Vicky.
"Nyampek di rumah sakit sekitar pukul 11 malam (WITA). Saya lupa nama rumah sakitnya. Saat itu Vicky sudah proses operasi," kata Busia.
Dengan hati yang gelisah, perempuan 52 tahun itu menunggu di rumah sakit. Batinnya terpukul kala dokter memberi kabar duka sekitar pukul 00.05 WITA. Binaragawan yang memiliki nama lahir Herman Fausi itu mengembuskan napas terakhirnya.
"Satu jam kemudian saya mendapat kabar Vicky meninggal. Ya sedih dan terpukul saat itu. Tapi gimana ya, kenyataannya kan seperti itu. Saya berusaha sabar meski terus menangis," ungkapnya.
Setelah proses administrasi rumah sakit selesai, jenazah Justyn Vicky kemudian dibawa ke Jember. Jenazah pria yang meninggal di usia 34 tahun itu dimakamkan di pemakaman keluarga di Jember.
"Dimakamkan Senin (17/7) petang di pemakaman keluarga yang ada di belakang rumah," tuturnya.
(hil/dte)