Binaragawan Justyn Vicky ternyata sempat menghubungi ibunya melalui video call sebelum meninggal dunia. Dalam obrolan tersebut, linangan air mata ibunda Justyn Vicky tak bisa dibendung.
Obrolan tersebut berlangsung setelah Justyn Vicky tertimpa barbel 210 kg. Tepatnya sebelum dia mau dioperasi.
"Dia sempat video call saya Minggu (16/7), dia mengabarkan sedang dirawat di rumah sakit. Katanya karena tertimpa alat binaraga," kenang Busia, ibunda Justyn Vicky ditemui detikJatim di rumahnya di Dusun Sumbermalang, Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Jember, Senin (24/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justyn Vicky memberi tahu ibunya bahwa dia mengalami patah tulang leher. Mendapat kabar musibah yang menimpa anaknya, sontak air mata Busia tumpah.
Mendengar sang ibu menangis, Justyn Vicky mencoba untuk menenangkan. Justyn Vicky meminta ibunya untuk berdoa.
"Dia bilang, 'ibu jangan menangis, berdoa saja. Saya nanti itu akan operasi' begitu katanya," imbuh Busia.
Setelah video call tersebut, Busia memutuskan untuk berangkat ke Bali. Dia berangkat naik mobil bersama mantan istri dan anak Justyn Vicky.
"Nyampek di rumah sakit sekitar pukul 11 malam (WITA). Saya lupa nama rumah sakitnya. Saat itu Vicky sudah proses operasi," kata Busia.
Dengan hati yang gelisah, perempuan 52 tahun itu menunggu di rumah sakit. Batinnya terpukul kala dokter memberi kabar duka sekitar pukul 00.05 WITA. Binaragawan yang memiliki nama lahir Herman Fausi itu mengembuskan napas terakhirnya.
"Satu jam kemudian saya mendapat kabar Vicky meninggal. Ya sedih dan terpukul saat itu. Tapi gimana ya, kenyataannya kan seperti itu. Saya berusaha sabar meski terus menangis," ungkapnya.
Setelah proses administrasi rumah sakit selesai, jenazah Justyn Vicky kemudian dibawa ke Jember. Jenazah pria yang meninggal di usia 34 tahun itu dimakamkan di pemakaman keluarga di Jember.
"Dimakamkan Senin (17/7) petang di pemakaman keluarga yang ada di belakang rumah," tuturnya.
(hil/dte)