Cyntya Afrianti Amala (17), remaja yang viral menjual peyek sambil merangkak di jalanan telah melakukan usaha itu sejak masih SMP. Tetapi, karena tak ada biaya, dia sempat putus sekolah.
Melalui video berdurasi 38 detik yang diunggah akun TikTok @ceritaharuhariini pada 12 Juli 2023, Cyntya menuai keprihatinan banyak warganet.
Di video itu Cyntya tampak menggantungkan sejumlah peyek di lehernya kemudian berjalan merangkak sambil menawarkan peyek itu ke pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui di rumah kosnya, Cyntya mengaku dirinya sudah berjualan peyek sejak masih duduk di bangku SMP kelas 8 atau kelas 9.
"Sudah lama, sekitar kelas 8 atau 9 SMP waktu itu sampai sekarang. Kadang buat (peyek) sendiri, kadang beli terus dijual lagi," kata Cyntya kepada detikJatim, Minggu (23/7/2023).
Saat ditemui di rumah kosnya, di Jalan Kendangsari Gang 7, Tenggilis, Surabaya, Cyntya mengaku kerap membuat peyek sendiri sambil merawat ayahnya yang sakit kanker nasofaring saat ibunya sedang bekerja.
Putri pasangan Andi Siswoto (49) dan Sumiyati (46) itu berjualan peyek agar mendapatkan tambahan uang untuk biaya kehidupan keluarga sehari-hari dan membantu pengobatan ayahnya.
Di luar itu, Cyntya sendiri mengaku gemar berdagang. Selain jualan peyek dia juga menjajakan aneka dagangan mulai kerudung, pakaian wanita, hingga ice cream.
"Pas kemarin ada pesanan ice cream banyak, tapi nggak jadi karena nggak ada biayanya (untuk modal)," ujar dia.
![]() |
Sumiyati, ibu Cyntya membenarkan bahwa putrinya itu sudah berdagang peyek sejak masih SMP. Tidak seperti sekarang, peyek Cyntya dulu sempat dititipkan di toko dan kantin sekolah.
"Dulu pas masih sekolah, jualannya dititipkan ke toko dan kantin sekolah. Blek (kaleng)-nya besar. Setelah itu nggak jualan lagi (di sekolah)," jelasnya.
Putus sekolah. Baca di halaman selanjutnya.
Kondisi ekonomi keluarga yang paspasan membuat Cyntya terpaksa putus sekolah. Dia sempat berhenti bersekolah selama 1 tahun dan fokus berjualan peyek sambil merawat ayahnya.
"Iya, sempat nggak sekolah setahun gara-gara nggak ada biaya. Sekarang sudah kejar paket C, SMA di Kenjeran. Setiap harinya (sekolah secara) daring," katanya.
Wanita asal Rembang, Jawa Tengah itu mengatakan bahwa dia bekerja sebagai buruh benang di salah satu industri rumahan di Nginden Surabaya dengan upah Rp 50 ribu per hari.
"Kalau sekarang kerjanya ya nggak setiap hari. Karena ngerawat ayahnya Cyntya sama nganterin Cyntya kontrol ke RS," jelasnya.
Perjuangan Cyntya dan niatnya berbakti kepada ayahnya itulah yang membuat banyak warganet mengaku trenyuh dengan video yang viral di TikTok.
Dia rela bersusah payah menjual peyek sembari merangkak karena kelainan tulang punggung yang dia alami demi pengobatan ayahnya supaya sembuh.
Sumiyati memastikan saat ini keluarganya sudah dibantu Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim. Salah satunya dengan memeriksakan suami dan putrinya ke RSU Dr. Soetomo Surabaya.
"Seminggu 2 kali, saya anterin ke RSU Dr Soetomo. Kata dokter yang penitng mengobati tulang punggung Cyntya karena skoliosis sejak lahir. Sama kakinya juga," katanya.