.webp)
Tes DNA akan dilakukan untuk mengungkap teka-teki jasad yang ditemukan di perairan Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, beberapa hari lalu. Tes DNA akan dilakukan di Surabaya.
Dalam proses itu, polisi melibatkan tim dokter Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Airlangga (Unair).
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro menuturkan tes DNA dilakukan lantaran proses identifikasi mengalami kesulitan. Ini karena kondisi jasad yang tak utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih berkoordinasi dengan dokter dari Universitas Brawijaya maupun di Universitas Airlangga untuk melakukan tes DNA tersebut," kata Wahyu kepada wartawan, Sabtu (22/7/2023).
Wahyu menegaskan kondisi jasad yang tak utuh saat ditemukan menyulitkan proses identifikasi. Bahkan sampai hari ini belum dapat diketahui secara pasti jenis kelamin jenazah.
"Belum bisa dipastikan jasad itu siapa.Korban laka laut atau apa. Bahkan, dari tim dokter RSSA belum dapat memastikan jenazah itu berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan," tegas Wahyu.
Wahyu menambahkan, bahwa proses pengambilan sampel untuk tes DNA kini tengah berjalan. Rencananya, sampel yang diambil akan dibawa ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).
"Dari sampel DNA itu, akan kami kirim ke kedokteran Universitas Airlangga untuk diuji," pungkasnya.
Seperti diberitakan, jasad manusia yang sudah tidak utuh ditemukan di Pantai Sendang Biru, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Kamis (20/7), sore. Diduga bagian tubuh itu merupakan salah satu rombong tur mahasiswa study exchange FK UB yang hilang akibat terseret ombak Pantai Jembatan Panjang.
(abq/dte)
