Kadindik Jatim Buka Suara Soal Seragam Mahal di Tulungagung: Jangan Dibeli!

Kadindik Jatim Buka Suara Soal Seragam Mahal di Tulungagung: Jangan Dibeli!

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 21 Jul 2023 19:26 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai.
Kadindik Jatim Aries Agung Paewai. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah wali murid SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung mengeluh soal mahalnya harga seragam dan atribut sekolah. Tidak hanya itu, pembelian itu terkesan diwajibkan.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai angkat bicara. Menurutnya, wali murid tidak perlu membeli seragam itu bila harganya tidak masuk akal alias terlalu mahal.

"Itu kan koperasi yang jual. Kalau koperasi kita nggak ikut-ikut, bukan kita. Kalau dia jual mahal ya nggak apa-apa. Jadi, jangan dibeli kalau (wali murid) nggak mampu," kata Aries usai Penandatangan Pakta Integritas di Surabaya, Jumat (21/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aries menegaskan siswa baru tidak harus memakai seragam baru, apalagi harus membelinya di koperasi dengan harga yang mahal.

Dia sampaikan pesan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan bila siswa tidak mampu membeli seragam baru maka boleh memakai seragam lama atau bekas.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada kewajiban. Artinya bukan kewajiban, nggak apa-apa pakai baju bekas. Bu Gubernur sudah menyampaikan anak yang baru masuk sekolah ke SMA boleh pakai baju bekas yang tidak mampu," jelasnya.

"Bahkan nanti kita ada rencana buat orang tua asuh namanya. Di mana ada siswa tidak mampu maka orang tua asuh itu yang membelikan seragam," tambahnya.

Sebelumnya diketahui Wali murid SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung mengeluhkan mahalnya biaya pembelian seragam dan atribut siswa baru di sekolah. Pembelian terkesan diwajibkan.

Salah seorang wali murid berinisial NE mengatakan untuk memenuhi kebutuhan seragam dan atribut anaknya yang menginjak kelas X, ia harus merogoh kocek Rp 2.360.000.

"Kalau melihat harganya saya rasa cukup mahal, itu belinya di (koperasi) sekolah," kata NE, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya uang Rp 2,36 juta digunakan untuk membeli 10 jenis kain seragam dan atribut dengan rincian berikut ini.

- 1 stel kain seragam abu-abu putih Rp 359.400

- 1 stel kain seragam pramuka Rp 315.850

- 1 stel kain seragam batik Rp 383.200

- 1 stel kain seragam khas Rp 440.550

- Jas almamater Rp 185.000

- Kaus olahraga Rp 130.000

- Ikat pinggang Rp 36.000

- Tas sekolah Rp 210.000

- Atribut Rp 140.000

- Jilbab Rp 160.000.




(dpe/iwd)


Hide Ads