Ortu Sambat Mahal, SMA di Tulungagung Bantah Wajibkan Siswa Beli Seragam

Ortu Sambat Mahal, SMA di Tulungagung Bantah Wajibkan Siswa Beli Seragam

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 21 Jul 2023 13:40 WIB
SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung
SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung memastikan tidak mewajibkan siswa baru untuk membeli seragam di sekolah. Siswa baru bebas membeli perlengkapan di luar sekolah.

"Kami berikan hak jawab ya, yang pertama (pembelian seragam di sekolah) itu tidak wajib. Jadi kalau anak-anak mau membeli di luar ya dipersilakan, enggak apa-apa," kata Humas SMAN 1 Kedungwaru Agung Cahyadi, Jumat (21/7/2023).

Menurutnya, pihak sekolah melalui koperasi sekolah hanya sebatas memfasilitasi siswa baru untuk mempermudah dalam mendapatkan paket seragam yang digunakan di SMAN 1 Kedungwaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi anak-anak bisa memilih, mungkin hanya beli satu jenis bisa, atau tidak membeli di sekolah juga boleh. Bahkan kalau misalkan punya seragam dari kakaknya, boleh juga," ujarnya.

Sedangkan keluhan wali murid terkait mahalnya harga kain seragam dari sekolah, Agung mengatakan harga tersebut dinilai masih relatif. Sebab, siswa bisa memilih alternatif lain dengan cara membeli di luar sekolah

ADVERTISEMENT

"Kalau harga kami rasa relatif ya, artinya anak-anak ada alternatif lain, jika dirasa mahal maka bisa cari di tempat lain yang lebih murah," imbuhnya.

Namun, Agung mengingatkan, pihaknya memiliki aturan terkait penggunaan seragam sekolah, sehingga para siswa harus menyesuaikan seragam yang dipakai dengan aturan itu.

"Contohnya Senin pakai abu-abu putih, kemudian hari lain pakai pramuka dan lain-lain. Nah aturan itu harus dipatuhi, tapi kalau beli seragamnya di mana terserah, monggo, kami membebaskan," kata Agung.

Sebelumnya, salah seorang wali murid berinisial NE mengeluhkan tingginya harga kain seragam dan atribut siswa baru di SMAN 1 Kedungwaru. Untuk keperluan seragam kelas X, ia harus merogoh kocek Rp 2.360.000.

"Kalau melihat harganya saya rasa cukup mahal, itu belinya di (koperasi) sekolah," kata NE, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya, uang Rp 2,36 juta digunakan untuk membeli 10 jenis kain seragam dan atribut, dengan rincian, 1 stel kain seragam abu-abu putih Rp 359.400, 1 stel kain seragam pramuka Rp 315.850, 1 stel kain seragam batik Rp 383.200, 1 stel kain seragam khas Rp 440.550, jas almamater Rp 185.000, kaus olahraga Rp 130.000, ikat pinggang Rp 36.000, tas sekolah Rp 210.000, atribut Rp 140.000 dan jilbab Rp 160.000.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads