Dua orang crew Bus Sugeng Rahayu di Madiun dihukum push up oleh anggota TNI di Kabupaten Madiun. Mereka dihukum karena ugal-ugalan saat berkendara.
Dalam video berdurasi 27 detik tampak dua crew Bus berseragam biru melakukan push up di depan Bus. Bus bagian depan tampak bertuliskan kelas ekonomi jurusan Surabaya-Solo Yogyakarta.
Seorang pria berseragam TNI tampak berdiri di depan dia crew bus yang melakukan push up di pinggir jalan raya. Sepintas banyak kendaraan roda empat lalu lalang dan sebagian pengendara sepeda motor mengenakan jas hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Gudang Pusat Munisi II Puspalad, di Madiun, Kolonel CPL Latok Puspito saat dikonfirmasi membenarkan video tersebut. Sedangkan anggota yang menghukum sopir bernama Pratu Dikko Dikki Fernandi (26).
"Betul itu anggota saya Pratu Dikko Dikki Fernandi memang sering menghentikan sopir yang ugal-ugalan," ujar Latok kepada detikJatim, Rabu (19/7/2023).
Lulusan akademi militer tahun 1993 tersebut juga mendukung anak buahnya agar memberi edukasi sopir bus agar tak ugal-ugalan. "Saya izinkan untuk memberikan efek efek jera," tandasnya.
Sementara itu, Pratu Dikko Dikki Fernandi mengaku kejadian tersebut terjadi pada 22 Pebruari 2023. Saat itu, bus yang dikendarai oleh Gunawan melaju dari timur ke barat atau arah Surabaya Madiun.
Sesampai di lokasi kondisi jalan yang semula lebar 4 lajur menyempit tepat di depan kantor Markas gudang Pusat Munisi II Puspalad. Namun bukan memperlambat malah bus melaju dengan ugal-ugalan.
"Itu saya yang hentikan karena bus ugal-ugalan. Semula dari arah timur jalan masih lebar dan menyempit harusnya bus pelan bukan ugal-ugalan," kata Dikko.
Dikko menjelaskan bahwa saat itu dua crew bus yakni sopir dan kernet diminta untuk push up 10 kali dan squat jump 5 kali. Saat itu hanya berlangsung sekitar 10 menit menghentikan bus tersebut.
"Itu push up 10 kali dan squat jump 5 kali mulai penghentian hingga selesai hanya sekitar 10 menit," jelasnya.
Dikko menuturkan bahwa lokasi jalan tersebut daerah rawan kecelakaan yang harus diwaspadai para pengendara. Penghentian pengendara yang ugal-ugalan tidak hanya sekali dua kali namun sudah sering dilakukan.
"Tidak hanya crew bus Sugeng Rahayu saja sebenarnya sudah bekali-kali kadang sopir kendaraan bok juga pernah," paparnya.
(abq/fat)