5 SMP negeri di Jombang kekurangan siswa. Sebab sebagian besar sekolah tersebut berada di desa terpencil.
"Sampai penutupan PPDB, ada 5 sekolah yang belum sesuai dengan pagu. Rata-rata sekolah pinggiran," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Senen kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/7/2023).
PPDB online SMP negeri di Jombang berlangsung 2 Mei-29 Juni lalu. Terdapat 48 SMPN yang membuka penerimaan siswa baru. Hasilnya, 48 sekolah tersebut menerima 10.385 siswa baru. Namun, terdapat 5 SMP negeri yang gagal memenuhi pagu, yakni 32 siswa baru per kelas atau rombongan belajar (Rombel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaitu SMPN 1 Plandaan yang membuka 6 kelas atau 192 siswa, menerima 161 siswa baru. Sehingga kurang 31 siswa. Kemudian SMPN 2 Wonosalam membuka kuota 2 kelas atau 64 siswa baru. Namun hanya mendapat 33 siswa sehingga kurang 31 siswa.
"Karena SMPN 2 Wonosalam ini jauh dari permukiman. Faktor kedua juga ada MTs di situ," terangnya.
SMPN Satu Atap Pengampon, Kecamatan Kabuh, Jombang membuka kuota 2 rombel atau 64 siswa ketika PPDB online. Namun, sekolah ini mendapatkan 41 siswa baru. Sehingga kurang 23 siswa.
SMPN Satu Atap Jipurapah di Kecamatan Plandaan, Jombang hanya membuka kuota 1 kelas atau 32 siswa. Namun, siswa baru yang mendaftar hanya 16 siswa. Sehingga sekolah di desa terpencil ini kurang 16 siswa.
Sedangkan SMPN Jarak 1 Satu Atap di Kecamatan Wonosalam kekurangan 42 siswa. Karena sekolah negeri ini hanya mendapatkan 22 siswa baru dari kuota 2 rombel atau 64 siswa.
"Karena kondisi geografis Desa Jarak salah satu desa tertinggi di Wonosalam sehingga anak-anak usia sekolah juga sudah berkurang," jelas Senen.
Sehingga secara keseluruhan, 5 SMP negeri tersebut kekurangan 143 siswa baru. Senen menuturkan, SMPN Satu Atap didirikan untuk menampung lulusan sekolah dasar di desa-desa terpencil.
Sekolah yang kekurangan siswa pun tidak mungkin digabung dengan SMPN lainnya. Sebab jaraknya saling berjauhan. Oleh sebab itu, ia meminta para kepala sekolah dan guru terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.
"Ketika kualitas pembelajaran ditingkatkan saya yakin menjadi daya tarik masyarakat di sekitarnya," tandasnya.
(dpe/fat)