Sebagian pengungsi banjir lahar dingin Semeru mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Rerata warga kembali ke rumah yang mengungsi di posko Balai Desa Tumpeng dan Balai Desa Sumber Rejo Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Warga yang kembali ke rumah langsung membersihkan material berupa pasir dan lumpur yang menimbun lantai dan halaman rumahnya. Banjir lahar dingin Semeru menerjang Jumat (7/7/2023) kawasan lereng Semeru.
Akibatnya, ratusan rumah warga, sekolah, masjid dan sejumlah fasilitas umum lainnya rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan laporan dari petugas di lokasi, warga mulai kembali ke rumah masing masing karena selama 6 hari tanggap darurat ini pembersihan material mengurai endapan lumpur di ruas jalan serta rumah penduduk dan fasilitas umum sudah membuahkan hasil," kata Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi kepada detikJatim, Kamis (13/7/2023).
Dia menambahkan petugas yang berhasil mengurai endapan lumpur di jalan membuat warga ingin pulang.
"Masyarakat banyak yang kembali ke rumah, kita menyiapkan armada untuk mengangkut mereka ke rumah masing masing," tegasnya.
Salah satu pengungsi, Ningsih warga Desa Nguter Kecamatan Pasirian dirinya meminta pulang ke rumah karena jalan-jalan di desanya sudah tidak ada lagi endapan lumpur.
"Ketebalan lumpur sekitar 50 cm masuk ke dalam rumah. Ini perabotan rumah nggak bisa dipakai," jelas Ningsih.
Dia menyebut saat kejadian dia dan keluarganya lari ke bukit untuk menyelamatkan diri. Dan akhirnya diselamatkan petugas dan menginap di pengungsian.
"Saya lari ke atas bukit. Keluarga saya selamat semua. Saya mengungsi ke Balai Desa Nguter sama keluarga," tambahnya.
Hingga kini BPBD Lumajang mencatat masih ada 395 warga mengungsi di posko pengungsian yang sudah disediakan.
(dpe/fat)