Ana Brieva Ramirez, mahasiswa asal Spanyol program study exchange Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) selamat setelah dirinya sempat terseret ombak bersama 4 orang di Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang. Meski nyawanya nyaris melayang, Ana tetap memilih tinggal di Malang selama study exchange.
Ketua International Relation Office, dr Happy Kurnia Permatasari PhD mengatakan, sebenarnya keputusan untuk tetap melanjutkan program study exchange atau memilih kembali ke negara asalnya bukan kewenangan kedutaan besar. Keputusan itu tetap ada di tangan Ana.
"Untuk keputusan kembali dari personal sendiri, jadi tidak bisa embassy memengaruhi. Tetapi sementara ini beliau (Ana) ingin melanjutkan program exchange-nya," ujarnya kepada awak media, Rabu (12/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, FK UB akan kembali menanyakan kepada Ana.
"Nanti kita tanyakan dan evaluasi ke Ana, melanjutkan atau kembali," singkatnya.
Sementara itu, Direktur RSUB Dr dr Viera Wardani MKes menyampaikan, saat ini Ana masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) UB. Kondisinya terus menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ana mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan di dalam tubuhnya. Selain itu, Ana juga mengalami sun burn karena cukup lama terekspos sinar matahari saat terombang-ambing di lautan.
"Ana sendiri juga mendapat pengalaman traumatis akibat kejadian tersebut. Kami dari RS UB mengupayakan yang terbaik untuk perawatan. Penanganan tidak hanya satu dokter spesialis, terapi supporting permasalahan psikologis juga dilakukan," katanya.
Seperti diketahui, Ana merupakan satu dari 5 orang yang hilang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, pada Sabtu (8/7) lalu. Ana berhasil ditemukan sehari setelah kejadian, tepatnya pada Minggu (9/7. Ia ditemukan terdampar di Pantai Bantol.
Selain Ana, terdapat satu orang lagi yang selamat dari tragedi itu. Dia adalah M Ruspandi alias Pendik yang bertugas sebagai panitia kegiatan.
Sedangkan untuk satu orang lagi ditemukan tewas di perairan Tulungagung, Selasa (11/7) kemarin. Made merupakan salah satu tour guide. Sedangkan dua orang lainnya, yakni Bayu dan Jana Olivia, mahasiswa asal Swiss, sampai berita ini ditulis masih belum ditemukan.
(abq/dte)