Sebanyak 5 jembatan di lereng Semeru rusak akibat banjir lahar dingin. Salah satu di antaranya Jembatan Mujur Desa Klopo Sawit Kecamatan Candipuro, Lumajang. Warga pun terpaksa membangun jembatan darurat terbuat dari kayu dan bambu.
Jembatan darurat penghubung dua Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pasru Jambe dibangun sepanjang 20 meter. Jembatan darurat itu dibangun hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
"Membuat jembatan (Darurat) ini karena roda dua dan pejalan kaki tidak bisa lewat, sehingga masyarakat membuat jembatan darurat dari bambu," kata salah satu warga Desa Klopo Sawit, Mujianti kepada detikJatim, Rabu (12/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan sejak jembatan rusak pada Jumat (7/7/2023) warga tidak bisa melewati jalur penghubung antar desa. Meski begitu warga mengaku khawatir keberadaan jembatan darurat tersebut. Pasalnya, dikkhawatirkan banjir lahar dingin Semeru menerjang kembali.
"Saya juga was-was dengan jembatan darurat ini. Sebab, saya sering ke rumah mertua di Desa Klopo Sawit. Kalau pas hujan kuatir kalau banjir lahar dingin tiba-tiba datang lagi," jelas pengguna jalan, Nanang.
Warga pun berharap jembatan yang ada sebelumnya segera diperbaiki dan warga tidak lagi resah dengan adanya jembatan darurat.
Informasi yang dihimpun detikJatim, 5 jembatan rusak dampak banjir lahar dingin meliputi, Jembatan Glidik Lumajang-Malang, Jembatan gantung Kaliregoyo, Jembatan Mujur, Jembatan Limpas Pasirian dan Jembatan Limpas Jugosari.
(abq/fat)