Bupati Mojokerto Beberkan Tips Asuh Anak-Remaja di Era Digital

Bupati Mojokerto Beberkan Tips Asuh Anak-Remaja di Era Digital

Engga Eko Budianto - detikJatim
Senin, 10 Jul 2023 18:50 WIB
Pemkot Mojokerto
Foto: dok. Pemkot Mojokerto
Mojokerto -

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membeberkan tips mengasuh anak dan remaja di era digital. Tips tersebut ia sampaikan kepada ibu-ibu PKK agar ditularkan kepada masyarakat.

Ikfina menjadi narasumber dalam pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI). Pelatihan tersebut menyasar Tim Penggerak PKK tingkat desa se-Kecamatan Mojoanyar.

Di awal paparannya, Ikfinya menyampaikan pentingnya memahami dan mematuhi digital ethics dan digital safety. Selanjutnya, ia menjelaskan efek negatif dunia digital yang patut diwaspadai para orang tua. Salah satunya pernikahan dini yang memicu lahirnya bayi-bayi stunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian lahir bayi stunting ini adalah kelompok yang paling sulit untuk diperbaiki. Makannya bagaimana kita nanti yang menjaga supaya mereka (para remaja) tidak melakukan hubungan yang belum boleh dilakukan," terangnya di Kantor Kecamatan Mojoanyar, Senin (10/7/2023).

Untuk mencegah berbagai dampak negatif era digital, lanjut Ikfina, para orang tua harus mempunyai pola asuh yang benar terhadap anak dan remaja. Ia lantas berbagi tips mengasuh anak dan remaja kepada ibu-ibu PKK.

ADVERTISEMENT

Pertama, para orang tua harus bisa menerima semua kelebihan dan kekurangan anak. Haram hukumnya orang tua membandingkan anaknya dengan anak yang lain. Kedua, para orang tua harus mampu menghargai anak.

"Dihargai itu tidak harus saat anak berprestasi, anak berbuat sesuatu yang sederhana pun itu butuh dihargai. Sehingga anak merasa berarti untuk orang tuanya, tidak hanya diterima tapi membanggakan," jelasnya.

Berikutnya, kata Ikfina, para orang tua harus menjadi pihak pertama yang diajak anak berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Menurutnya, orang tua wajib introspeksi diri ketika anak enggan menceritakan masalahnya.

Tak kalah pentingnya lagi, para orang tua harus melindungi anak secara fisik maupun di media sosial. Sebab saat anak tumbuh menjadi remaja, mereka mulai mencari identitas dan pengakuan di mata teman sebayanya.

Sehingga para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif. "Di sini bisa memahami bahwa lingkungan atau grupnya anak kita itu berpengaruh terhadap identitas yang akan diambil. Karena itu adalah masa-masa untuk mengambil identitas," tegasnya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini meminta Tim Penggerak PKK menularkan PAAREDI kepada semua orang tua di desa masing-masing. Sehingga ke depan, Bumi Majapahit memiliki generasi muda yang berkualitas.

"Saya minta setelah ini TP PKK mengumpulkan ibu-ibu untuk diajak ngobrol bareng, disampaikan terus, kemudian dapat menggerakkan yang lain. Kalau sudah begitu, nanti akan timbul suatu gerakan," tandasnya.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads