1.004 Warga Lumajang Masih Mengungsi Imbas Lahar Dingin Semeru

1.004 Warga Lumajang Masih Mengungsi Imbas Lahar Dingin Semeru

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Senin, 10 Jul 2023 14:42 WIB
Pengungsian di Lumajang
Pengungsian di Lumajang. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Sebanyak 1.004 warga masih mengungsi di posko pengungsian akibat banjir lahar Gunung Semeru. Para pengungsi terdiri dari balita, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

Ribuan pengungsi saat ini ada di 16 titik pengungsian yang ada di balai desa dan pondok pesantren di 6 kecamatan di Lumajang. Yakni kecamatan Pasru Jambe, Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, dan Tempursari.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan bahwa Pemkab Lumajang menyarankan para pengungsi tidak pulang ke rumah dulu karena kondisi alam yang masih belum membaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pengungsi ini mengungsi karena takut ada lahar dingin susulan sehingga tetap mengungsi. Tapi kalau pagi ada yang pulang, sebagian ada memang nggak pulang. Kami memang menyarankan mereka untuk tidak pulang dulu," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/7/2023).

Sumaryoto, warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang mengaku dirinya masih bertahan di posko pengungsian karena kondisi yang belum aman. Apalagi rumahnya memang berada tak jauh dari tanggul Sungai Leprak yang jebol diterjang banjir lahar dingin Semeru.

ADVERTISEMENT

"Kondisi rumah bahaya karena tanggul di atas jebol. Saya akhirnya pilih mengungsi sama keluarga, sama tetangga sekitar juga. Kalau kebutuhan di pengungsian sudah tercukupi," ujarnya.

Setelah terjadinya bencana banjir lahar dingin Semeru, Pemkab Lumajang saat ini telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari. Masa tanggap bencana itu dimulai tanggal 7 Juli hingga 21 Juli 2023.




(dpe/iwd)


Hide Ads