Heboh Kembar Mayang Denny Caknan-Bella Bonita Tak Diangkat, Ini Artinya

Heboh Kembar Mayang Denny Caknan-Bella Bonita Tak Diangkat, Ini Artinya

Dida Tenola - detikJatim
Minggu, 09 Jul 2023 17:30 WIB
Denny Caknan dan Bella Bonita usai menikah
Denny Caknan dan Bella Bonita menggelar konferensi pers usai sah menikah, Jumat (7/7/2023). (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Surabaya -

Denny Caknan resmi menikahi Bella Bonita. Akad nikah keduanya berlangsung di Sun Hotel Kota Madiun, Jumat (7/7) malam.

Rupanya euforia warganet yang merespons pernikahan Denny Caknan itu belum mereda. Setelah sebelumnya warganet terpecah antara tim Denny Caknan dan Tim Happy Asmara, kini ramai di media sosial soal kembar mayang.

Warganet ribut kembar mayang Denny Caknan tak diangkat di atas kepala. Banyak yang mengaitkan kembar mayang itu dengan seseorang yang menikah dalam kondisi berbadan dua alias hamil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu akun TikTok yang mengunggah soal kembar mayang tak diangkat di nikahan Denny Caknan-Bella Bonita itu adalah @dektatabee**. Akun tersebut menuliskan narasi.

"Deenn.. Ameh takon. Iki kembar mayang e kok ora dhuwur lek nyonggo?? Anuuu...a opo iku???"

ADVERTISEMENT

Unggahan itu lantas menuai beragam komentar. Banyak yang menyinggung ke arah kehamilan.

"Ditunggu 5 bulan dari sekarang" tulis akun Kata San**

"kok yo pinter..nabung disek" tulis akun Gunarni****

Lantas, apa itu kembar mayang? Apa artinya jika kembar mayang tak diangkat di atas kepala?

Seorang Pranata Jawa atau MC Jawa, Ipin Irfani yang paham seluk-beluk pernikahan adat Jawa menjelaskan tentang kembar mayang. Bahan dasar kembar mayang itu adalah janur yang kemudian diisi dengan daun-daunan.

"Singkatnya, kembar mayang itu, mayang dulu itu sebagai penanda peralihan masa atau suatu keadaan. Kalau kembar mayang itu untuk pernikahan gadis dan perjaka, itu selalu ada. Kemudian juga ada namanya mekar mayang. Kalau mekar mayang menandai masa peralihan anak-anak ke masa remaja, misalnya khitanan atau menstruasi pertama. Kalau orang meninggal, kalau status gadis atau perjaka, itu ditandai dengan gagar mayang," papar Ipin kepada detikJatim, Minggu (9/7/2023).

Di dalam pernikahan, terutama yang memakai adat Jawa, kembar mayang juga disebut dengan pohon keabadian. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, kata Ipin, di surga ada 2 pohon abadi. Yakni pohon Dewandaru dan Wijayandaru. Semuanya satu jenis pohon.

Alasan Kembar Mayang dikaitkan dengan status gadis atau perjaka. Baca halaman selanjutnya.

Lantas, kenapa kembar mayang bisa jadi lambang gadis dan perjaka?

Ipin menerangkan, ceritanya dulu ketika Arjuna hendak melamar si putri dari suatu negara, si putri minta si arjuna harus membawa pohon keabadian. Akhirnya Arjuna meminjam ke para dewa, yakni pohon Dewandaru dan Wijayandaru sebagai syarat perlengkapan pernikahan biar boleh melamar dan menikahi si putri itu.

"Akhirnya diikuti masyarakat sampai sekarang. Kelengkapannya di kembar mayang ada beberapa daun-daunan yang mengiringi. Isi-isinya juga tidak sembarangan memiliki makna, misalnya ada daun alang-alang (yang artinya) semoga kedua mempelai dijauhkan dari segala rintangan," terang Ipin.

"Lalu ada daun beringin, semoga kedua mempelai dapat pengayoman, sampai kluwih semoga kedua mempelai senantiasa diberikan kelebihan. Itu adalah salah 3 dari makna yang terkandung di dalamnya," sambungnya.

Jadi, kata Ipin, kembar mayang sejatinya tak hanya melambangkan gadis atau perjaka. Namun bisa juga simbol doa dan harapan untuk mempelai. Juga gambaran cinta yang abadi.

"Bentuk kembar mayang ini juga macam-macam. Ada keris-kerisan, ular-ularan, burung-burungan, belanang-belalangan, semuanya punya makna," beber pria yang juga memiliki garis keturunan Keraton Jogja ini.

Terkait bagaimana masyarakat memaknai kembar mayang, menurut Ipin hal itu didasarkan pada kelokalan daerah masing-masing. Tradisi di tiap-tiap daerah tentu berbeda.

Termasuk banyak yang percaya dan sering disorot adalah ketika kembar mayang tidak di angkat diatas kepala.

"Itu menggambarkan si mempelai wanitanya itu sudah hamil duluan, bisa jadi berlaku seperti itu. Tapi kan itu berlaku pada beberapa daerah, tidak semua daerah memberlakukan seperti itu. Karena, kalau kita mengacu pada dasar keraton, kembar mayang itu tidak ada maknanya," sebut Ipin

"Karena sejatinya kembar mayang itu ada hanya menandai pernikahan gadis dan perjaka, cuma kita kan tahu kalau daerah itu semakin jauh dari istana maka kebiasaan adat istiadat yang dalam istana pun juga turut berubah dan disesuaikan dengan muatan lokal di daerah tersebut," tukasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Denny Caknan di Laga Barcelona vs Espanyol"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/dte)


Hide Ads