BMKG: Waspada Hujan dan Angin Kencang di Jatim 3 Hari ke Depan

BMKG: Waspada Hujan dan Angin Kencang di Jatim 3 Hari ke Depan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 08 Jul 2023 13:00 WIB
hujan deras di surabaya
Ilustrasi cuaca mendung (Foto: Siswo Susanti/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah daerah di Jatim diprakirakan dilanda mendung gelap. Bahkan, diguyur hujan hingga disertai angin kencang.

Data dan informasi yang diperoleh detikJatim dari Stasiun BMKG Juanda menyebutkan, hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat bakal terjadi di Jatim.

Bahkan, dalam kurun waktu sekitar 3 hari ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Prakiraan BMKG hingga 3 hari ke depan di Jatim:

1. Sabtu (8/7/2023) pagi hari di wilayah Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Lumajang, Jember, Bangkalan, dan Sampang. Siang-Sore hari di wilayah Kab. Malang, Batu, Kab. Probolinggo, dan Lumajang.
2. Minggu (9/7/2023), pagi hari di wilayah Kota Malang, Kab. Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Siang-Sore hari di wilayah Lamongan, Bojonegoro, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kota Probolinggo, Lumajang, dan Situbondo.
3. Senin (10/7/2023), pagi hari di wilayah Batu. Siang-Sore hari di wilayah Kab. Mojokerto, Kab. Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo dan Situbondo.

Sebelumnya, Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan memprakirakan, hujan disertai angin kencang dan petir terjadi Jatim dalam 3 hari ke depan. Meski, hanya berlangsung sesaat.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, hujan saat kemarau di Jatim disebabkan pola angin yang cenderung mengarah ke tenggara. Sehingga, meski musim kemarau, namun pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara serta adanya gangguan pada atmosfer juga disebut menjadi penyebab peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem.

Mengingat, beberapa wilayah di Jawa Timur masih ada yang dilanda hujan dan angin kencang. "Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya Gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), Gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin, dan Gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby," ujarnya.

Taufiq menegaskan, hal tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus. Sehingga, dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.




(pfr/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads