Pria Ini Unik Sekali, Namanya Polisi

Jatim Flashback

Pria Ini Unik Sekali, Namanya Polisi

Suki Nurhalim - detikJatim
Sabtu, 01 Jul 2023 14:32 WIB
Pada 2017, ada momen yang mengundang tawa dalam Operasi Zebra di Pasuruan. Di mana Polisi ditilang polisi.
KTP pria bernama Polisi/Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
Surabaya -

Pada 2017, ada momen yang mengundang tawa dalam Operasi Zebra di Pasuruan. Di mana Polisi ditilang polisi.

Peristiwa itu terjadi karena orang yang terjaring Operasi Zebra bernama Polisi. Atas nama yang menyerupai profesi penegak hukum Korps Bhayangkara itu, Polisi menjadi perbincangan hangat di media sosial waktu itu.

Polisi ditilang pada 6 November 2017. Saat itu anggota polisi mengunggah foto surat tilang beserta Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Polisi. Unggahan tersebut kemudian viral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJatim lalu memastikan kebenaran soal nama tersebut dengan mendatangi alamat yang tertera dalam KTP. Sehingga bisa bertemu dengan Polisi yang merupakan warga Dusun Pangarengan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati.

"Iya itu nama saya. Di KTP, di KK (kartu keluarga) yang sama," kata Polisi, Kamis (16/11/2017).

ADVERTISEMENT

Polisi membenarkan bahwa dirinya habis kena tilang. Ia ditilang karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Baru kemarin itu kena tilang. Polisinya sempat tak percaya karena nama saya Polisi. Baru saat saya keluarkan KTP, pak polisi percaya. Ya tersenyum," terangnya.

Polisi lahir di Pasuruan pada 28 Desember 1995. Lalu, mengapa orang tuanya memberi nama Polisi.

Ibu Polisi, Illyyin menceritakan asal muasal nama Polisi. Saat kandungan putranya itu menginjak 4 bulan, sang suaminya yakni Yasin (alm) bercanda dengan beberapa temannya.

"Saat itu, suami saya bercanda dan bilang ke teman-temannya. 'Kalau anak saya laki-laki, saya pasti kasih nama Polisi, biar kalian semua ditembak sama anak saya,' begitu awalnya," kata Illyyin di rumahnya, Kamis (16/11/2017).

Namun saat putranya lahir, Illyyin dan suaminya tak memberi nama Polisi. Mereka memilih nama Muhammad Muchlas.

"Beberapa hari setelah diberi nama itu, anak saya sakit terus. Kami kira sakit biasa sehingga kami bawa ke dokter dan tukang pijat. Namun sakitnya tak sembuh-sembuh dan malah tak karuan, ya mutaber, panas dan lain-lain," terangnya.

Uang puluhan juta Rupiah habis untuk biaya pengobatan Muchlas, namun kondisi tak berubah. Mereka memutuskan mengganti nama Muhammad Muchlas menjadi Muhammad Musofak. Perubahan nama itu tak membuat kondisi kesehatan si bayi membaik.

"Kami sempat ganti nama sebanyak 4. Pertama Muhammad Muchlas, kedua Muhammad Musofak, Iksan, dan Muchlisin. Tetap saja dia sakit-sakitan," ungkapnya.

Akhirnya suatu ketika, ada dukun pijat yang menanyakan apakah ayah si bayi punya nazar untuk memberi nama bayi itu. Lalu Illyyin teringat pada candaan suami kepada teman-temannya saat mengandung, yang akan memberi nama putranya Polisi.

"Akhirnya saya dan suami saya ikhlas mengganti namanya menjadi Polisi. Kami ganti nama dengan tasyakuran mengundang tetangga," jelasnya.

Beberapa hari setelah ganti nama menjadi Polisi, kondisi kesehatan bayi itu membaik. Polisi menjadi anak yang sehat dan orang tuanya tak lagi susah payah membawanya ke dokter dan ke dukun pijat.

"Saya sangat bersyukur sekali. Saya menyadari nama anak saya aneh. Tapi tak masalah namanya Polisi, yang penting dia sehat sampai sekarang," tuturnya.

Remaja di Pasuruan Bernama PolisiPolisi saat tes pembuatan SIM/ Foto: Muhajir Arifin

Polisi juga tak menyesali nama unik tersebut. Nama pemberian orang tuanya tersebut dianggap sebagai jimat. Setelah kena tilang, Polisi juga langsung membuat SIM.

"Ya gimana lagi, (nama) ini sudah di mana-mana. Sudah di KTP, KK dan sekarang di SIM. Ya sebenarnya tak ada masalah, nyaman-nyaman saja," kata Polisi usai mengurus SIM di Satlantas Polres Pasuruan, Kamis (16/11/2017).

Ia hanya merasa sedikit terganggu dengan namanya dalam pergaulan. "Banyak teman yang melecehkan dan menertawakan karena nama saya Polisi. Awalnya minder dan sempat marah dengan orang tua karena diberi nama ini. Tapi, begitu saya tau alasannya saya berusaha menerimanya," ujar Polisi.

Polisi juga mengaku sempat malu saat berkenalan dengan perempuan. "Kalau kenalan sama cewek malu. Masak kenalan bilang nama saya Polisi," ujarnya.

Terlepas dari itu, Polisi mengaku ikhlas dengan nama yang diberikan orang tua kepadanya. "Saya ikhlas, dan sangat bersyukur dengan nama ini," tutupnya.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads