Blitar Minim Juleha, Ditemukan Hewan Kurban Belum Benar Mati Tapi Dikuliti

Blitar Minim Juleha, Ditemukan Hewan Kurban Belum Benar Mati Tapi Dikuliti

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 30 Jun 2023 09:34 WIB
rph blitar
Pemotongan hewan kurban oleh Juleha di RPH Kademangan (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Kabupaten Blitar minim juru sembelih halal (Juleha). Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Blitar (Disnakkan) menemukan masih ada hewan kurban belum benar-benar mati, namun sudah dikuliti.

Kabid Keswan Kesmavet Disnakkan Pemkab Blitar, Nanang Miftahudin mengatakan, minimnya Juleha ini terkendala biaya sertifikasi yang mahal.

Keterbatasan anggaran untuk pembinaan membuat pihaknya baru bisa membina satu desa satu takmir untuk jagal hewan kurban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jagal yang sudah kami bina itu perlu mendapat sertifikasi kompetensi halal. Nah ini biayanya lumayan mahal juga. Sementara tenaga honorer kami untuk pembinaan jagal, tahun ini tidak bisa diperpanjang kontraknya, jadi kosong," jelas Nanang kepada detikJatim, Jumat (30/6/2023).

Nanang menyebut, di tiga rumah pemotongan hewan (RPH) Kabupaten Blitar semua sudah punya Juleha. Namun karena lokasi geografis Kabupaten Blitar sangat luas, sehingga pemantauan pemotongan hewan kurban belum menyeluruh dilakukan.

ADVERTISEMENT

Seperti beberapa musala yang tidak menginformasikan memotong dua sampai tiga ekor kambing. Minimnya juleha ini membuat Disnakkan menemukan beberapa kasus terkait kehalalan daging kurban. Seperti banyak bagian hati hewan kurban yang cacingan dan hewan belum benar-benar mati, namun sudah dikuliti.

"Kami keliling juga memantau tiap desa yang terjangkau di H1 Idul Adha. Dan ternyata masih banyak hewan kurban yang belum benar-benar mati namun sudah dikuliti. Dagingnya sih sehat untuk dikonsumsi. Tapi hewannya kesakitan saat dikuliti itu yang tidak boleh," ungkapnya.

Secara hieginitas daging, imbuh Nanang, tidak begitu berpengaruh. Tapi penerapan kesejahteraan hewan belum terpenuhi. Karena daging kurban halal kalau hewan kurban benar-benar mati, dan tidak merasakan kesakitan ketika dikuliti.

"Hari ini masih hari tasrik. Di RPH hari ini masih ada puluhan hewan kurban yang dipotong. Beberapa komunitas jamaah juga baru melakukan pemotongan hari ini. Karena julehanya terbatas. Nanti kalau hewan kurban sudah mati, pengulitan bisa dikerjakan para juru sembelih yang ada," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads