Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan menyebar petugas untuk melakukan pemeriksaan hewan dan daging kurban. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat dalam kondisi baik.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana turut mengimbau untuk warga tidak membagikan daging kurban dengan menggunakan plastik. Hal tersebut dilakukan agar mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.
"Supaya dalam pembagian daging kurban tidak menggunakan plastik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik yang susah di daur ulang," kata pria yang akrab disapa Mas Dhito dalam keterangan tertulis, Kamis (29/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan pengecekan tersebut dilakukan atas instruksi dari Hanindhito Himawan Pramana. Ia menjelaskan pengecekan tersebut bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit hewan menular (PHM) di Kabupaten Kediri.
"Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan ante mortem (pemeriksaan kesehatan sebelum disembelih) dan post mortem terhadap daging kurban untuk memastikan daging yang dibagikan aman dikonsumsi," kata Tutik dalam keterangan tertulis, Kamis (29/6/2023).
Ia mengatakan salah satu lokasi yang dilakukan pemeriksaan hewan kurban sapi sebesar 900 kilogram di kediaman Hanindhito Himawan Pramana. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan penyakit atau infeksi apapun pada hewan kurban.
"Untuk hari ini saat penyembelihan kurban di kediaman Mas Dhito aman semuanya, hati, jantung aman, pankreas, dan limpa juga normal," ujarnya.
Ia menjelaskan selain melakukan pemeriksaan di lokasi tersebut, pihaknya telah melakukan hal serupa di sejumlah titik sejak Rabu (28/6) lalu hingga Sabtu (1/7) mendatang. Adapun pemeriksaan yang dilakukan yakni di Rumah Potong Hewan (RPH) Pare dan Wates.
Sedangkan untuk pemeriksaan di setiap kecamatan DKPP bekerja sama dengan dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim X. Petugas pun terus melaporkan jika ditemukan indikasi infeksi. Setidaknya, hingga Kamis (29/6) siang, hanya ditemukan 3 ekor kambing yang mengalami infeksi pada organ hati.
"Organ hati yang terinfeksi sudah dibuang," tutupnya.
(akn/ega)