.webp)
Menyambut Hari Idul Adha 1444 H, santri di Desa Pagu, Wates, Kabupaten Kediri menggelar pawai obor dan lampion. Gema takbir terdengar tak putus-putus dilantunkan sepanjang jalan sejauh 1 kilometer.
Para santri berpawai bersama ustaz, ustazah dan juga wali santri. Pawai keliling itu dimulai dari halaman masjid setempat. Mereka berkeliling kampung sambil membawa obor dan berbagai bentuk lampion.
Aufa Hilda Billah, salah satu santri mengaku sangat senang mengikuti pawai obor dan lampion bersama teman-temannya. Meski jarak yang ditempuh lumayan jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat senang mengikuti pawai obor dan lampion keliling kampung ini, meski agak jauh namun karena demi syiar agama, saya dan teman-teman tetap semangat," kata Hilda, Rabu (29/6/2023).
Panitia pawai obor dan lampion, Ahmad Shodik mengatakan kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha. Selain itu, pawai obor dan lampion juga dilakukan dalam rangka melestarikan warisan budaya Islami.
"Jadi pawai obor dan lampion ini, selain untuk menyambut Hari Raya Idul Adha juga untuk melestarikan warisan budaya Islami yang mulai terkikis oleh zaman modern," kata Shodik.
Dikatakan Shodik, pawai obor dan lampion ini akan dilestarikan menjadi agenda tahun bagi para santri di Lingkungan Trate, Dusun Dawung. Sebab hal ini merupakan bagian dari syiar agama.
(abq/iwd)
