Ribuan warga Muhammadiyah menggelar Salat Idul Adha 1444 H di Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (28/6/2023). Salat tersebut lebih awal dibanding pemerintah dan NU yang bakal merayakan Idul Adha pada Kamis (29/6/2023).
Imam Salat Idul Adha, Nyoto Abdullah mengatakan, salat id ini memang lebih awal dibanding NU dan ketentuan pemerintah. Menurutnya, salat yang digelar tersebut tetap bertujuan untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dengan harapan mendapat nikmat dan rahmat.
"Jadi, jangan sampai kita ibadah lain jadi hebat tapi teman lain jadi korban, itu yang sering terjadi, alasannya biasa," kata Nyoto kepada awak media saat ditemui usai salat Idul Adha di sisi timur Tugu Pahlawan Surabaya, Rabu (28/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoto menilai, dalam menentukan tanggal 10 dzulhijjah atau hari H penyelenggaraan salat, ada yang menentukan dengan metode hisab dan wujudul hilal. Salah satunya kriteria wujudul hilal, meski masih kurang 3 derajat, sudah bisa menentukan hari raya Idul Adha.
"(perbedaan) Itu hal yang wajar, kita hari raya kan sama. Tanggal 10-nya tergantung kapan menentukan kapan bulan komariyah itu. Muhammadiyah menggunakan wujudul hilal walaupun ketinggiannya kurang dari 2 derajat dan yakin besok tanggal 10," imbuhnya.
Ia berharap, kegiatan sosial penyembelihan kurban bisa bersama-sama dilakukan dengan normal, tanpa hambatan. "Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati kebersamaan," tuturnya.
(hil/fat)