Warga Muhammadiyah di Surabaya menggelar salat Idul Adha 1444 H, Rabu (28/6/2023) pagi. Salah satu titik digelarnya salat id yakni di Jalan Pahlawan Surabaya, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jatim.
Dari pantauan detikJatim, ribuan jemaah memadati jalan raya yang berada di sisi timur Monumen Tugu Pahlawan. Di sana, saf jemaah pria dan wanita terpisah menjadi 2 bagian, dengan khatib dan imam di sisi utara.
Salat id ini berlangsung lancar. Sementara arus lalu lintas dialihkan ke kawasan Semut, Pasar Besar, dan Dupak, dengan bantuan petugas kepolisian dan Dishub Kota Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bubutan, Siswoyo mengatakan, kegiatan salat Idul Adha 1444 H itu diikuti sekitar 3.000 jemaah. Menurutnya, jumlah itu meningkat dibanding tahun 2022 lalu, namun tetap berlangsung khidmat.
"Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar, semua ranting bekerja sama dengan baik. Hari ini ada sekitar 3.000 jemaah, tahun ini meningkat dibanding tahun lalu karena terpengaruh pandemi COVID-19. Dulu sekitar 2.500 orang, terjadi peningkatan sekitar 15% sampai 20%," kata Siswoyo saat ditemui detikJatim di lokasi, Rabu (28/6/2023).
![]() |
Siswoyo menjelaskan, kapasitas jemaah terisi sekitar 70%. Menurutnya, jumlah tersebut diprediksi bakal meningkat.
"Biasanya lebih penuh, kalau ini kan masih ada jarak, kapasitas maksimal 5.000 orang," ujarnya.
Usai salat id, para jemaah bakal melakukan penyembelihan kurban di masing-masing tempat yang telah disediakan. Namun, para jemaah Muhammadiyah tak diwajibkan harus menyembelih kurbannya hari ini.
Siswo memastikan, pihaknya juga bakal melibatkan jemaah yang berprofesi sebagai dokter hewan untuk mengawasi pelaksanaan penyembelihan kurban sesuai SOP dan edaran dari Pemkot Surabaya.
"Kurban ini kan untuk dakwah ya, jadi masyarakat tetap kita sampaikan edukasi juga saat pembagian, kita kerja sama juga dengan kelurahan, mulai kesehatan, limbah, dan lain sebagainya sesuai ketentuan dan edaran dari Pemkot Surabaya ke semua panitia. Kita juga ada jemaah yang berprofesi sebagai dokter hewan ikut mengawasi penyembelihan," tutupnya.
(hil/fat)