Tidak hanya dari Kota Pudak, jutaan batang rokok tanpa pita cukai itu diamankan dari wilayah Kabupaten Lamongan. Kepala Bea Cukai Gresik Wahjudi Adrijanto mengungkapkan, 1,8 juta batang rokok itu hasil penindakan kurun waktu 2021-2023. Selain rokok, pihaknya juga memusnahkan 2.300 liter minuman keras dan puluhan boks obat.
Adapun jenis rokok ilegal yang dimusnahkan yakni jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), tanpa dilekati pita cukai. Dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) lokal atau arak bali.
"Barang bukti itu sudah ditetapkan sebagai barang milik negara dan mendapatkan izin untuk dimusnahkan," kata Wahjudi.
"Dan nilai kerugian negaranya mencapai Rp 1,1 miliar. Pemusnahan dilakukan di dua tempat, yakni Kantor KPPBC Gresik dan PT Anta Mas. Untuk rokok dimusnahkan dengan cara dibakar, sementara miras dituang ke drum," tandasnya.
![]() |
Jika diperkirakan, lanjut Wahjudi, nilai barang yang dimusnahkan Rp 1,7 miliar. Lebih lanjut ia menjelaskan modus peredaran rokok tanpa cukai ilegal banyak ditemukan dari jasa pengiriman ekpedisi. Juga banyak masyarakat pinggiran yang masih banyak mengkonsumsi rokok ilegal. Karena menang harganya murah. Sedangkan miras, banyak ditemukan arak bali, bir, serta paket obat kedaluwarsa dari ABK kapal.
"Kami juga sudah melakukan penyidikan kepada dua tersangka peredaran rokok pada Mei 2023, yang sekarang sudah ditahan di Rutan Lapas Cerme, Gresik," imbuh Wahjudi.
Pemusnahan tersebut dihadiri perwakilan Kanwil KPPBC Jawa Timur, Kajari Gresik Nana Riana, Kasatpol PP Suprapto, perwakilan Kejari Lamongan dan sejumlah unsur dari TNI dan Polri. Termasuk perwakilan dari jasa pengiriman ekspedisi.
Perwakilan Ekspedisi JNE Cabang Lamongan Aryo Wijaya mengatakan, pihaknya digandeng pihak Bea Cukai ini dalam pengungkapan barang kena cukai ilegal ini. Mengenai jenis rokok tersebut resmi atau tidak, pihaknya mengaku kesulitan mengidentifikasi. Karena kadang di marketplace tidak jelas kriteria barangnya dan packagingnya berbeda.
"Yang bisa mengidentifikasi ya dari pihak Bea Cukai. Selain itu kami juga hanya menerima order pengiriman. Kami selalu berkoordinasi jika ditemukan kejanggalan tentu dengan arahan kantor pusat dan pemerintah," ujarnya.
(akn/ega)