Volume kendaraan baik roda dua hingga roda empat di Jembatan Suramadu meningkat. Peningkatan ini menjelang tradisi toron atau mudik yang kerap dilakukan masyarakat Madura menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sementara itu, dari pantauan detikJatim, arus lalin masih normal. Arus lalin didominasi roda 2 dari arah Surabaya menuju Madura. Meski ramai, tidak terjadi kemacetan di lokasi.
Namun, masih ditemui beberapa pelanggaran di sepanjang Jembatan Suramadu. Mulai dari truk dan mobil yang berhenti di bahu jalan, motor masuk ke jalur mobil hingga pemotor yang tidak mengenakan helm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanit PJR Jatim 8 Suramadu Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani mengatakan di hari biasa, lalin kendaraan mencapai 500 per harinya. Lalu, selama Toron berlangsung, ia memprediksi kenaikannya sekitar 20%.
"Kalau hari biasa sekitar 200 sampai 500, kalau pas toron bisa sampai 1.000 per harinya, baik motor mau pun mobil," kata Farida saat ditemui detikJatim di lokasi, Selasa (27/6/2023).
"Prediksi kami peningkatan sekitar 20 persen," imbuh dia.
Farida menyebut, kenaikan kendaraan sudah terjadi sejak pagi ini. Namun, ia mengatakan, kenaikannya masih belum terlalu masif.
"Biasanya, sore sampai dini hari ramainya. Mereka melakukan itu (toron) biasanya setelah pulang kerja sampai dini hari," ujarnya.
Kendati demikian, ia memastikan pihaknya tetap melakukan imbauan serta penindakan kepada para pelanggar.
"Untuk pelanggar, seperti truk dan mobil yang berhenti di bahu jalan, serta motor di jalur mobil tetap kami tindak (tilang) dan edukasi," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP M Suud mengatakan pihaknya juga melakukan pemantauan. Baik volume kendaraan yang masuk maupun keluar Surabaya melalui Suramadu.
"Kondisi lalin masih seperti biasanya. Kami prediksi H-2 ini baru ada peningkatan. Kami juga koordinasi dengan rekan Dishub kota untuk bisa menghitung jumlah kendaraan yang melintas Suramadu," tutup Suud.
(hil/iwd)