Cerita dan Makna di Balik Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Cerita dan Makna di Balik Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Nanda Syafira - detikJatim
Senin, 26 Jun 2023 19:26 WIB
Spains biker Lorenzo Santolino competes during Stage 12 of the Dakar 2023 between Empty Quarter Marathon and Shaybah, in Saudi Arabia, on January 13, 2023. -  (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Ilustrasi/Foto: AFP/FRANCK FIFE
Surabaya -

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Berikut ini cerita dan makna di balik 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Kamis (29/6/2023), umat Islam akan merayakan Idul Adha 1444 H. Di hari itu, umat Islam akan menunaikan sholat Idul Adha dan banyak di antaranya yang menyembelih hewan kurban.

Idul Adha mengingatkan umat Islam akan kisah Nabi Ibrahim, ketika Allah SWT menguji iman dan takwanya melalui perintah menyembelih anaknya, Ismail. Atas pengorbanan dan kepatuhan Ibrahim dan Ismail, Allah SWT mengganti Ismail yang tengah disembelih Ibrahim dengan seekor domba sebagai hewan kurban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa di 9 hari pertama. Amalan puasa sunah tersebut memiliki keistimewaan.

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Ibnu Abbas pernah menerangkan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari penuh makna. Sebab, pernah terjadi berbagai peristiwa besar yang di hari-hari itu.

ADVERTISEMENT

Cerita dan Makna di Balik 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah:

1. Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari pertama diampuninya kesalahan Nabi Adam oleh Allah SWT. Kesalahan yang dimaksud yakni memakan buah khuldi di surga.

2. Hari Kedua Bulan Dzulhijjah

Hari kedua bulan Dzulhijjah adalah hari di mana Nabi Yunus dipersilakan keluar dari perut ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam sana.

Nabi Yunus AS yang pada saat itu terjebak di perut ikan sangat besar, terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itulah Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barang siapa beribadah di hari kedua bulan Dzulhijjah, baginya pahala yang menyerupai ibadah satu tahun tanpa ada maksiat".

3. Hari Ketiga Bulan Dzulhijjah

Hari ketiga bulan Dzulhijjah adalah hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria hingga kemudian dianugerahi seorang anak bernama Yahya.

4. Hari Keempat Bulan Dzulhijjah

Hari keempat bulan Dzulhijjah adalah hari kelahiran Nabi Isa AS.

5. Hari Kelima Bulan Dzulhijjah

Hari kelima bulan Dzulhijjah adalah hari kelahiran Nabi Musa AS.

6. Hari Keenam Bulan Dzulhijjah

Hari keenam bulan Dzulhijjah adalah hari-hari kemenangan para Nabi dalam memperjuangkan ajaran tauhid.

7. Hari Ketujuh Bulan Dzulhijjah

Hari ketujuh bulan Dzulhijjah adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahanam. Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda, 'barang siapa berpuasa di hari ketujuh bulan Dzulhijjah akan ditutup 30 kesulitan dalam hidupnya dan dibuka 30 pintu kemudahan baginya.

8. Hari Kedelapan Bulan Dzulhijjah

Hari kedelapan bulan Dzulhijjah disebut juga dengan Hari Tarwiyah. Pada hari ini, umat Islam yang tak pergi haji melaksanakan puasa Tarwiyah.

Sedangkan bagi jemaah haji, Imam An-Nawawi dalam Kitab Idhah menyebutkan, kesunahan atau anjurannya untuk singgah di Mina pada 8 Dzulhijjah atau hari Tarwiyah, dan melaksanakan sholat zuhur, asar, magrib, dan isya, serta bermalam dan sholat subuh di Mina.

9. Hari Kesembilan Bulan Dzulhijjah

Hari kesembilan bulan Dzulhijjah disebut dengan hari Arafah. Keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah ra, di mana Rasulullah bersabda:

Ψ΅ΩˆΩ… ΩŠΩˆΩ… عرفة ΩŠΩƒΩΨ± Ψ³Ω†ΨͺΩŠΩ† Ω…Ψ§ΨΆΩŠΨ© ΩˆΩ…Ψ³ΨͺΩ‚Ψ¨Ω„Ψ© ΩˆΨ΅ΩˆΩ… ΩŠΩˆΩ… عاشوراؑ ΩŠΩƒΩΨ± Ψ³Ω†Ψ© Ω…Ψ§ΨΆΩŠΨ©

Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).

10. Hari Kesepuluh Bulan Dzulhijjah

Hari kesepuluh bulan Dzulhijjah disebut dengan yaumun nahr atau hari penyembelihan kurban. Pada hari ini, umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Hari Raya Idul Adha juga disebut Lebaran Haji. Ini menjadi ajang bagi umat Islam untuk bersilaturahmi kepada sanak saudara. Seperti tradisi Toron yang dilaksanakan masyarakat Madura.

Selain itu, Hari Raya Idul Adha juga menjadi pertanda berakhirnya pelaksanaan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.

Sementara di hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), umat Islam dilarang berpuasa dan dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban.

Hari Tasyrik merupakan hari makan dan minum, di mana umat Islam diperkenankan untuk mengonsumsi daging kurban. Hari tasyrik juga merupakan hari zikir, di mana umat Islam dianjurkan untuk melantunkan takbir muqayyad minimal selepas sholat wajib lima waktu.

Penyembelihan hewan kurban dan takbir merupakan bentuk syiar Allah SWT yang patut dirayakan.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads