Bahkan, tudingan sesat terhadap Pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu dianggap oleh tetangga di kampung halaman Panji Gumilang sebagai intrik menjelang tahun politik.
"Kalau saya nggak percaya pak Panji mengajarkan ajaran sesat. Ya mungkin ini karena menjelang tahun politik. Biasanya kan banyak berita-berita soal agama yang dibuat senjata," ujar Teguh, salah satu tetangga Panji.
Teguh menyampaikan itu ketika detikJatim mengunjungi Dusun Siraman, Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Gresik yang menjadi tempat kelahiran Panji, Sabtu (24/6/2023).
Teguh menjelaskan bahwa selama ini Panji Gumilang selalu baik kepada warga terutama para tetangga. Bahkan, jika ada keluarga yang tidak mampu untuk biaya sekolah, Panji Gumilang selalu membantu.
"Kalau lebaran biasanya pulang. Idul Adha besok kayaknya ke sini juga. Itu sudah beli sapi dua ekor besar-besar," kata Teguh kepada detikJatim.
Menurutnya, Panji juga merupakan sosok yang sangat ringan tangan terhadap tetangga. Bila ada tetangga yang membutuhkan bantuan, Panji akan meminta adiknya untuk membantu.
"Biasanya ada warga yang menyampaikan butuh bantuan, saat itu biasanya Pak Panji menyuruh adiknya ngecek dan langsung dibantu," ujar Teguh.
![]() |
Mustakim, tetangga lain di kampung halaman Panji menceritakan bahwa setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha Panji memang seringkali pulang untuk berziarah ke makam orang tuanya.
"Setiap tahun pas hari raya selalu pulang ke sini. Karena biasanya nyekar ke makam orang tuanya," kata Mustakim.
Setiap kali mudik itulah Panji selalu membagikan sembako dan zakat kepada warga yang ada di 3 Dusun. Yakni Dusun Siraman, Dusun Sembungan, dan Dusun Gopakan.
"Semua warga tiga dusun itu dikasih sembako dan uang. Biasanya Rp 250 ribu per kepala keluarga kalau Idul Fitri. Kalau Idul Adha nyembelih dua sapi limosin," ujar Mustakim.
Lain halnya dengan Fandi (57) warga Desa Padang Bandung, Kecamatan Dukun. Dia mengaku tidak begitu tahu soal Panji Gumilang dan hanya sering mendengar namanya saja.
"Kalau nama pernah dengar, kalau bertemu langsung belum pernah. Baru tau orangnya pas lihat video yang beredar itu," kata Fandi.
Dia berpendapat bahwa apa disampaikan Panji Gumilang itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Fandi pun merasa malu sebagai tetangga desa Panji Gumilang.
"Ya malu mas. Saya sebagai warga Gresik apalagi kecamatan yang sama merasa malu. Ini kota yang terkenal dijuluki sebagai Kota Santri dan Kota para wali," kata Fandi.
Simak Video 'Polemik Ponpes Al-Zaytun hingga Adanya Dugaan Tindak Pidana':
(dpe/iwd)