Inses Ibu dengan Anak di Bukittinggi Disebut Langka, Ini Pemicunya

Kabar Kesehatan

Inses Ibu dengan Anak di Bukittinggi Disebut Langka, Ini Pemicunya

Sarah Oktaviani Alam - detikJatim
Minggu, 25 Jun 2023 05:00 WIB
Word incest printed and defined in the English dictionary
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/brazzo)
Surabaya -

Kasus inses atau hubungan sedarah antara ibu dengan anak kandungnya sejak sang anak masih SMA di Bukittinggi bikin ngelis dada. Kasus itu disebut langka.

Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni menyoroti kasus inses itu seperti dilansir dari detikHealth, Sabtu (24/6). Dia yang menyatakan bahwa fenomena itu langka.

Erianjoni menyebutkan bahwa ada 3 penyebab yang mungkin memicu terjadinya hubungan inses antara ibu dan anak seperti yang menghebohkan di Bukittinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, adanya kedekatan yang berlebihan antara ibu dengan anaknya, kemudian disfungsi peran ayah dalam menjalankan fungsi proteksi, hingga hiper seks.

"Hasrat seksual si ibu bisa saja tergolong hiper seks, ada ketidakpuasan dengan si ayah sehingga anak menjadi sasaran pemuas," katanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan penjelasan yang dimuat di Medical News Today, para ahli menyatakan belum sepenuhnya memahami penyebab inses seperti itu.

Namun, informasi anekdotal dari terapis menunjukkan bahwa inses emosional sering terjadi ketika pasangan tidak memenuhi kebutuhan emosional orang tua.

Hal itu bisa saja disebabkan oleh sejumlah hal berikut ini.

  • Disfungsi atau kerusakan hubungan
  • Ketidaksetiaan
  • Perceraian
  • Pengabaian
  • Kehilangan
  • Kekerasan dalam rumah tangga

Orang tua bisa beralih dari pasangannya ke anak mereka untuk mencari kenyamanan meski cara tersebut seharusnya bukanlah cara yang pantas.

Kondisi kesehatan mental orang tua seperti kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, dan gangguan penggunaan zat juga bisa menjadi pemicu inses.

Apalagi bila orang tua menjadi korban inses emosional saat mereka masih muda. Ada kemungkinan mereka mengulangi pola perilaku yang sama dan percaya bahwa hal itu normal.




(dpe/iwd)


Hide Ads