Cek Kesehatan Hewan Kurban, Pemkab Banyuwangi Beri Sertifikat Veteriner

Cek Kesehatan Hewan Kurban, Pemkab Banyuwangi Beri Sertifikat Veteriner

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 23 Jun 2023 10:32 WIB
Kurban Banyuwangi
Kambing kurban di Banyuwangi diperiksa kesehatannya. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertangan) Banyuwangi turun mengecek kesehatan hewan kurban. Sepekan jelang Idul Adha, Dispertangan ingin memastikan seluruh hewan kurban yang beredar di Banyuwangi dalam kondisi sehat.

Sasaran pengecekan adalah ratusan pedagang hewan kurban dadakan di 25 kecamatan yang tersebar se-Banyuwangi. Para pedagang dadakan itu umumnya menggelar lapak di kanan dan kiri jalan raya. Di area kota, Dispertangan menerjunkan dua tim untuk memantau puluhan tempat penjualan ternak pinggir jalan.

"Minggu kemarin kami sudah periksa ke ternak-ternak di pedagang besar. Mulai hari ini, kami menyasar pedagang-pedagang kecil," kata Plh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Nanang Sugiharto, Jumat (23/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemeriksaan itu, petugas mengecek satu per satu ternak yang dijajakan oleh pedagang dadakan.

Pengecekan meliputi kondisi fisik ternak yang mayoritas berupa kambing dan domba. Petugas memastikan kambing dan domba yang dicek giginya tanggal, kondisinya aktif, dan bulunya klimis atau mengilap.

ADVERTISEMENT

Usai menyatakan ternak yang dijual dalam kondisi sehat, Dispertangan memberikan sertifikat veteriner kepada pedagang. Sertifikat itu sebagai bukti bahwa ternak-ternak di lokasi penjualan telah dicek oleh petugas kesehatan hewan.

Menurut Nanang, pengecekan dilakukan agar warga yang hendak berkurban mendapat kepastian bahwa hewan yang mereka beli memenuhi syarat kurban.

"Kali ini pengecekan ante mortem, yakni sebelum hewan kurban disembelih. Pengecekan yang sama juga akan kami lakukan menjelang hari raya (Idul Adha). Sasarannya nanti tempat-tempat penyembelihan," kata dia.

Selain itu, petugas kesehatan hewan juga akan melakukan pengecekan post mortem, yakni setelah ternak disembelih.

Pemeriksaan ante mortem dan post mortem saat hari raya bakal dilakukan oleh ratusan petugas gabungan. Bukan hanya petugas Dispertangan, tapi juga anggota perhimpunan dokter hewan serta mahasiswa dan pengajar di Universitas Airlangga yang ada di Banyuwangi.

"Kami juga sosialisasi ke juru sembelih hewan dan ke masjid-masjid yang biasanya menggelar kurban soal bagaimana cara menyembelih yang sesuai syariat Islam," sambungnya.

Salah satu pedagang ternak dadakan, Fahmi Himawan menjelaskan, gairah pembeli ternak pada tahun ini meningkat. Hingga sepakan sebelum Idul Adha, ia telah menjual 80-an ekor.

"Tahun lalu sepanjang Idul Adha saya menjual 150-an ekor kambing dan domba. Tahun ini sepertinya akan lebih banyak," kata Fahmi Himawan yang berjualan di Jalan Kepiting.

Di tempat itu, Fahmi menjual kambing dan domba dengan berat antara 25-30 kilogram ke atas. Harganya bervariasi antara Rp 2,7 juta hingga Rp 3,5 juta. Untuk stok di lapak dadakan itu, Fahmi mendatangkan ternak-ternak dari berbagai daerah di Banyuwangi.

"Naiknya sekitar Rp 400 ribu. Jadi apabila sebelumnya harganya Rp 3 juta, tahun ini jadi Rp 3,4 juta," tambah dia




(fat/dte)


Hide Ads