Sebanyak 68 calon jemaah haji asal Bojonegoro diberangkatkan Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Tangis haru keluarga jemaah mengiringi pemberangkatan pada Kamis (22/6) petang itu.
Salah satu CJH yang berangkat adalah Masran (75) dengan istrinya Satik. Warga asal Desa Sumberejo, Kecamatan Trucuk terlihat tak kuasa menahan air matanya saat sanak familinya melepasnya pergi ke Tanah Suci.
Ia mengaku bahagia karena akhirnya bisa berangkat menjadi tamu Allah. Sebelum berangkat ia tampak menyalami dan memeluk sanak keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggih alhamdulilah seneng saget budal sareng kalih istri niki (ya alhamdulillah senang bisa berangkat sama istri)," tutur Marsan sembari duduk di kursi roda. Kamis ( 22/6/2023).
Masran tetap senang meski berangkat harus dengan menggunakan kursi roda. Sedangkan kedua matanya juga sudah tak dapat melihat karena sakit katarak dan telah menjalani operasi beberapa kali namun gagal.
"Awalnya sakit katarak, dioperasi hingga dibawa ke Surabaya tapi gagal. Kurang lebih 3 tahun lalu mulai nggak bisa melihat," tutur Upik anak Marsan, kepada detikJatim.
Marsan dan Satik yang memiliki dua anak dan lima cucu ini mendaftar haji pada tahun 2011. Saat itu ia masih sehat dan belum mengalami kebutaan. Sehingga bisa tetap bertani. Namun karena seiring usia senja dan tak bisa melihat, sehingga kebutuhan hidup dan biaya pelunasan haji dibiayai oleh anak-anaknya.
"Bapak saat daftar 2011 belum sakit matanya. Jadi baru sekitar tiga tahun ini sakit nggak bisa melihat. Mungkin ini sudah takdir ya," terang Upik.
Sementara itu, kepala Kemenag Bojonegoro, Abdul Wachid menuturkan hari ini merupakan pemberangkatan kuota cadangan terakhir. Jemaah haji asal Bojonegoro sendiri total ada 1.786 orang.
"Alhamdulilah untuk Bojonegoro total 1.786 jamaah yang bisa berangkat haji tahun ini. Dan insha Allah kabupaten Bojonegoro jadi rekor jumlah terbanyak yang berangkat haji tahun ini. Dan mohon doanya semoga tahun depan kita bisa dapat kuota lebih banyak lagi," kata Wachid.
(abq/iwd)