.webp)
Warung kelontong di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo hangus dilalap di jago merah, pada Kamis (22/6). Tak ada korban jiwa namun uang puluhan juta ikut hangus terbakar.
Api diketahui membakar warung milik Abdul Hamid (55) warga Desa Kecik, Besuk, Kabupaten Probolinggo itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wib. Saat itu kondisi warung tengah kosong.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh pasangan suami istri (pasutri) Yasin (40) dan Uswatun Hasanah (32) di sekitar lokasi. Keduanya kaget karena mendengar ledakan. Penasaran, keduanya lalu mencari sumber suara ledakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata sebuah warung kelontong sudah terbakar, lalu keduanya berteriak meminta pertolongan warga sekitar dan berusaha memadamkan api dengan sarana seadanya," kata Kapolsek Pakuniran Iptu Lukman Wahyudi.
Dikarenakan warung terbuat dari kayu, lanjut Lukman, membuat api makin membesar terlebih lagi di dalam warung terdapat benda-benda yang mudah terbakar, seperti makanan ringan, hingga kompor gas dan tabung elpiji, serta bensin eceran.
"Bensin 7 jeriken, rokok 1 etalase, makanan ringan, 18 tabung elpiji 3 kilogram, kompor gas, dan makanan ringan serta beberapa barang yang mudah terbakar. Sehingga usaha warga memadamkan api tidak membuahkan hasil sampai warung hangus dan rata," ungkap Lukman.
Akibatnya, sambung Lukman, pemilik warung mengalami kerugian materiil mencapai Rp 70 juta. Selain barang-barang ludes terbakar, di dalam warung juga terdapat uang tunai sebesar Rp 23 juta milik korban.
"Sudah, ludes semuanya. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Untuk penyebabnya, dugaan sementara dikarenakan ada korsleting listrik," tandas mantan KBO Satreskrim Polres Probolinggo itu.
(abq/iwd)
