Menanti Penjelasan RS Atas Meninggalnya Bocah Malang Diduga Malapraktik

Round-Up

Menanti Penjelasan RS Atas Meninggalnya Bocah Malang Diduga Malapraktik

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 22 Jun 2023 09:52 WIB
Rumah Sakit tempat bocah Malang meninggal diduga karena malapraktik.
Rumah sakit tempat bocah meninggal diduga korban malapraktik. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Seorang bocah di Malang meninggal dalam perawatan di RS Prasetya Husada, Malang. Orang tua menyebutkan ada kejanggalan atas kematian anaknya dan menduga adanya malapraktik.

Bocah itu adalah Alvito Ghaniyu Maulidan (6) dia meninggal usai dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit karena mengalami mual dan demam pada Selasa (13/6). Keputusan mereka berujung duka.

Orang tua korban yang merupakan warga Jalan Raya Pertamanan, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso itu menduga anaknya jadi korban malapraktik di rumah sakit Prasetya Husada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah korban Imam Jazuli menyatakan bahwa begitu mendapatkan 2 kali suntikan dan sejumlah obat di RS yang ada di Jalan Raya Pertamanan, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso itu, gejala aneh dialami anaknya hingga akhirnya meninggal.

Merespons dugaan malapraktik ini Dinkes Malang sedang melakukan audit. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo menuturkan bahwa audit internal di RS Prasetya Husada tengah dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Audit sedang berjalan, kita menunggu laporan resminya," ujar Wiyanto kepada detikJatim melalui sambungan telepon, Rabu (21/6/2023) petang.

Wiyanto menyebutkan bahwa audit juga akan dilakukan terhadap dokter yang menangani pasien itu. Karena sebelum dibawa ke RS Prasetya Husada pasien bersangkutan sempat berobat ke dokter umum.

"Lha nanti juga akan dilengkapi (audit) dengan dokter yang memeriksa sebelumnya. Yang memberikan obat, dokter praktik swasta. Sudah ke dokter swasta belum sembuh. Informasinya begitu," sebutnya.

Wiyanto membeberkan bahwa dari informasi awal yang dia terima, pasien datang ke RS Prasetya Husada dalam kondisi buruk. Penanganan dilakukan dengan memberikan suntikan sesuai petunjuk dokter spesialis anak.

"Kan waktu anak itu datang sudah parah (kondisinya). Pernapasannya sudah kurang bagus. Mungkin waktu itu dalam posisi sudah cukup lumayan berat. Terus disuntik itu atas petunjuk dokter spesialis anak," bebernya.

Dari hasil audit itu, Wiyanto menyebutkan dirinya akan mengetahui prosedur penanganan terhadap pasien. Termasuk upaya pengobatan dan jenis obat yang diberikan atau disuntikkan kepada pasien.

"Nanti kita lihat tentang prosedurnya, pengobatannya bagaimana, suntikannya apa, semuanya," tegasnya.

Wiyanto mengaku pihaknya sudah meminta kepada RS Prasetya Husada untuk memberikan keterangan kepada media terkait persoalan ini.

"Saya sudah minta Prasetya Husada untuk konferensi pers," akunya.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya baru akan mendapatkan laporan resmi hasil audit di RS Prasetya Husada hari ini. Setelah dapat laporan resmi pihaknya baru bisa menentukan langkah berikutnya.

"Kami baru akan mendapatkan laporan resmi besok. Nanti lanjutannya bagaimana pasti ada. Kami ini tim penilai, jadi harus netral tidak membela siapa pun," katanya.

Sayangnya, RS Prasetya Husada belum memberikan keterangan resmi soal tudingan malapraktik yang mengakibatkan korban meninggal. Upaya detikJatim melakukan verifikasi dengan datang ke RS Prasetya Husada pada Rabu (21/6/2023) siang gagal.

Pihak RS Prasetya Husada belum mau memberikan keterangan apapun dengan alasan bahwa seluruh manajemen saat itu sedang menggelar rapat.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads