Wakil Rektor III Universitas Brawijaya (UB) Dr Setiawan Noerdajasakti SH MH membekukan program kerja Eksekutif Mahasiswa (EM) UB. Presiden EM UB Rafly Rayhan Al Khajri mengungkap beberapa alasan program lembaganya dibekukan.
Pertama adalah protes EM UB atas pemberian gelar honoris causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Usai menggelar aksi protes, kampus memanggil Presiden EM UB pada 5 Juni 2023.
"Pemicu awalnya itu kami protes pemberian gelar honoris causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Itu kami dipanggil oleh Kemahasiswaan Rektorat," jelas Rafly dihubungi detikJatim melalui telepon, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Program EM UB Dibekukan Wakil Rektor III |
Kedua karena EM UB ikut aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang. Menurut Rafly, Wakil Rektor III tidak setuju jika UB terlibat perkara Kanjuruhan.
"Kampus tidak ingin UB terlibat urusan Kanjuruhan. Di UB ini kan juga ada mahasiswa yang juga suporter Arema, mereka dilarang aksi, saya juga diancam Kemahasiswaan Rektorat akan dicopot jabatannya," tambahnya.
Terakhir, EM UB mengkritik penghargaan Kemendikbud kepada UB sebagai Perguruan Tinggi pelaksana Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) terbaik.
"Sejak kami demo terkait gelar honoris causa kepada Menteri BUMN itu sebenarnya kami sudah dibekukan secara halus. Berbagai pengajuan proposal diterima, tapi anggaran tidak cair. Yang lebih keras lagi hari ini, kami sama sekali tidak boleh pakai fasilitas kampus," ungkap Rafly.
Reporter detikJatim sudah mencoba mengonfirmasi Wakil Rektor III Setiawan Noerdajasakti, baik melalui telepon maupun pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum merespons.
(dpe/dte)