Program EM UB Dibekukan Wakil Rektor III

Program EM UB Dibekukan Wakil Rektor III

Dida Tenola - detikJatim
Sabtu, 17 Jun 2023 19:21 WIB
Universitas Brawijaya (Unibraw)
Universitas Brawijaya (UB). (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Program kerja Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) dibekukan oleh Wakil Rektor III Dr Setiawan Noerdajasakti SH MH. EM UB menuding Wakil Rektor III telah memberangus kebebasan dan demokratisasi kampus.

Presiden EM UB Rafly Rayhan Al Khajri menyebut, pembekuan itu dilakukan pasca pemanggilan Presiden EM UB pada Senin, 5 Juni 2023 Rafly menyebut ada rentetan kejadian yang menyebabkan Wakil Rektor III akhirnya membekukan EM.

"Pemicu awalnya itu kami protes pemberian gelar honoris causa kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Itu kami dipanggil oleh Kemahasiswaan Rektorat," jelas Rafly dihubungi detikJatim melalui telepon, Sabtu (17/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, kata Rafly, Wakil Rektor III juga tak terima saat EM ikut melakukan aksi solidaritas mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang. Alasannya, UB tak ingin terlibat dalam perkara Kanjuruhan.

"Kampus tidak ingin UB terlibat urusan Kanjuruhan. Di UB ini kan juga ada mahasiswa yang juga suporter Arema, mereka dilarang aksi, saya juga diancam Kemahasiswaan Rektorat akan dicopot jabatannya," tambah mahasiswa jurusan Ilmu Hukum tersebut.

ADVERTISEMENT

Terakhir, EM UB mengkritik penghargaan Kemendikbud kepada UB sebagai Perguruan Tinggi pelaksana Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) terbaik.

"Sejak kami demo terkait gelar honoris causa kepada Menteri BUMN itu sebenarnya kami sudah dibekukan secara halus. Berbagai pengajuan proposal diterima, tapi anggaran tidak cair. Yang lebih keras lagi hari ini, kami sama sekali tidak boleh pakai fasilitas kampus," ungkap Rafly.

"Kami sudah sudah disidang tanggal 5 Juni, kami ditekan, diminta men-take down semua kritik yang kami posting di medsos, tapi tidak kami lakukan. Akhirnya semua program kami dibekukan sampai sekarang," sambungnya.

EM UB sendiri telah mengunggah surat pernyataan sikap di medsos mereka. Ada berbagai pro kontra di unggahan tersebut. Rafly pun buka suara terhadap warganet yang setuju dengan keputusan Wakil Rektor III UB yang membekukan program EM UB.

"Kalau memang itu (yang komentar di medsos) mahasiswa, harusnya tak kontra, karena ini kepentingan semua lembaga. Wakil Rektor III ini tak cuma mencederai EM, tapi juga DPM. Ada kewenangan beberapa legislasi yang diambil alih Wakil Rektor III," tukas Rafly.

Reporter detikJatim sudah mencoba mengonfirmasi Wakil Rektor III Setiawan Noerdajasakti, baik melalui telepon maupun pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum merespons.




(dpe/dte)


Hide Ads