Kepala sekolah SDN 1 Tutur Linda Kristayani menjelaskan duduk perkara kasus kekerasan tersebut. Kasus terjadi pada Sabtu (10/6). Saat dua siswanya sedang bercanda. Siswa A kemudian tak sengaja menendang bagian kemaluan siswa B sehingga membuatnya menangis.
Karena hal ini, teman-temannya kemudian memberitahukan ke kakeknya atau pria yang ada di dalam video tersebut. Sang kakek yang kebetulan ada di luar kelas kemudian masuk dan tampak melakukan kekerasan kepada siswa A.
"Namanya mbah (kakek), pas nunggu di luar mau jemput, diwaduli arek-arek, dia langsung masuk, terus ya (siswa A) digebek kupingnya, dijendul kepalanya, dan ada ancaman verbal," kata Linda, Sabtu (16/3/2023).
Menurut Linda, pihak sekolah langsung melakukan mediasi. Mediasi dilakukan tiga kali. Mediasi bahkan dilakukan hingga tiga kali yang melibatkan dari keluarga siswa A dan B.
"Dari sekolah melakukan mediasi tiga kali. Pertama hari itu juga dilakukan mediasi, antar anak sudah selesai. Ada pihak keluarga juga tapi tidak semua," jelas Linda.
Mediasi kedua dilakukan pada hari Selasa. Namun kakek si B tidak hadir karena sedang sakit. "Yang datang hanya keluarga si A. Kemudian kami tanya apa tuntutan dari mereka, hanya permintaan maaf ke keluarga," jelas Linda.
Lalu pada Kamis, pihak sekolah kembali melakukan mediasi yang dihadiri keluarga kedua belah pihak. "Kemudian sebelum kami melakukan mediasi ketiga, hari Kamis 15 Juni, ternyata video sudah viral," terang Linda.
Dalam mediasi ketiga tersebut, kakek si B mengaku mendorong kepala si A. "Kemarin itu (yang diakui) tidak sampai dibanting, disungsang. Ya memang ada ancaman, tapi ancamannya orang tua ya nggak sampai dilakukan. Berani diambil sumpah Al-Qur'an," ungkap Linda.
Mediasi berhasil, kedua belah berdamai dan tidak membawa kasus ke ranah hukum. "Hasil mediasi si mbah (kakek si B) sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Sudah berdamai," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar video yang menampilkan pria paruh baya melakukan kekerasan pada siswa SD di dalam kelas. Tampak pria tersebut melakukan kekerasan kepada korban di depan teman-teman yang kemudian direkam.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut tampak pria paruh baya tersebut memakai celana hitam, berkaus hitam dan memakai topi putih. Ia terlihat mendorong kepala siswa yang tengah duduk di lantai.
Pria paruh baya itu juga terdengar mengatakan beberapa kalimat. Salah satunya meminta agar tak mengulangi perbuatan yang dilakukannya.
"Ojo ulangi maneh yo. Diulangi mane ati-ati loh (Jangan diulangi lagi ya. Diulangi hati-hati loh)," kata pria itu sambil berlalu.
Tak lama setelah video tersebut beredar, sebuah video berdurasi 22 detik lalu beredar. Kali ini, dalam video tampak seorang siswa SD yang diduga mengalami kekerasan di dalam video sebelumnya bersama pria yang mengaku sebagai pamannya.
Pada potongan video singkat itu bocah yang mengenakan kaus putih tersebut membeberkan detail kekerasan yang diterimanya. "Aku di-smackdown, dijambak, dibanting, disungsang, digebek kupingku," kata bocah itu.
(abq/iwd)