Menjelang Idul Adha, pedagang hewan kurban dengan segala caranya menawarkan dagangannya. Di Ponorogo, ada pedagang sapi yang menyebut lapak dagangannya sebagai showroom sapi kurban.
Showroom sapi kurban yang dinamai Warungbung itu dimiliki oleh Ribut Riyanto. Di showroom sapinya di Desa Wagir Kidul, Pulung, Ribut menyediakan ratusan sapi yang harganya minimal Rp 20 juta.
Di sini, ratusan ekor sapi disiapkan untuk dijadikan hewan kurban. Sapi-sapi tersebut disiapkan dengan treatment khusus, mulai dari pemberian pakan hijau-hijauan seperti rumput, suntik vitamin rutin, pemberian jamu rempah setiap seminggu sekali hingga adanya garansi tukar sapi jika saat diantar sapi tidak sesuai dengan perjanjian awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sapi di sini juga dipijat oleh petugas dan pengelola kandang agar sapi tetap sehat dan bugar," tutur petugas kandang, Danang Saputra kepada wartawan, Kamis (15/6/2023).
![]() |
Danang menambahkan pemijatan sapi dilakukan mulai dari leher, punggung hingga kaki. Selain bertujuan untuk refleksi, juga dimaksudkan untuk mengecek kondisi fisik sapi mengingat setahun sebelumnya marak penularan penyakit sapi seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Sapi datang juga diberi obat cacing dan vitamin. Juga tambahan gula merah untuk menjaga stamina sapi, biar lebih lahap dan cepat gemuk," jelas Danang.
Menurut Danang, sapi yang sudah dipersiapkan di Warungbung dipastikan bertambah gemuk dan sehat saat menjelang penyembelihan. Di Warungbung, treatment pola makan telah diatur sedemikian rupa.
"Pagi kita kasih sedikit konsentrat atau pakan tambahan sesuai kebutuhan. Selanjutnya menjelang siang kita beri pakan full rumput, agak siang kita beri minum, siang lagi kita beri jerami sama rumput, sore kita beri konsentrat, kita beri minum baru kita beri hijauan kembali sampai malam," imbuh Danang.
Sementara, pemilik showroom sapi, Ribut Riyanto menambahkan harga sapi di showroom miliknya masih sangat terjangkau dan tidak jauh dengan dengan harga yang ada di pasaran.
"Harga sapi saat ini cenderung mengalami kenaikan untuk jenis sapi kurban, sapi di showroomnya mulai dijual seharga Rp 20 jutaan. Harga ini mengalami kenaikan sekitar Rp 2 jutaan jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya," terang Ribut.
Menurut Ribut, hal ini disebabkan karena stok sapi kurban saat ini sedikit sulit karena setahun sebelumnya banyak sapi yang tertular PMK dan beberapa sapi juga terjangkit LSD
Bahkan ia juga banyak menerima orderan dari sejumlah jemaah masjid yang memang membeli sapi kurban secara patungan. Sehingga warga saat ini lebih memilih pasrah kepada showroom dibandingkan harus repot mencari sapi sendiri ke pasar hewan.
"Sapi yang ada di showroom ini kita usahakan, hampir kita pastikan dalam kondisi sehat. Jadi sapi datang kita suntik vitamin, terus kita kasih dengan vaksinasi karena ada PMK dan LSD itu. Selain itu juga kita tambahi makanan-makanan khusus seperti gula merah untuk menumbuhkan kondisi hewan agar semakin bagus. Juga kita rutin lakukan pemijatan agar lebih sehat," tandas Ribut.
Salah seorang pembeli, Nadi, mengaku lebih memilih membeli di showroom karena kualitas sapi sudah terjamin dan tinggal memilih harga yang cocok. Berbeda dengan di pasar hewan, ia yang awam terkait per-sapian, takut jika memilih sapi yang salah untuk berkurban.
"Salah satunya kalau di sini sudah memenuhi syarat untuk hewan kurban. Yang jelas kalau beli di sini sudah jaminan seleksi. Kalau di pasar kita harus pandai, kalau di sini tutup mata sudah jelas masuk," pungkas Nadi.
(abq/iwd)