Operasi Katarak di Indonesia Tak Bisa Dilakukan Dua Mata, Ini Kendalanya

Operasi Katarak di Indonesia Tak Bisa Dilakukan Dua Mata, Ini Kendalanya

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 14 Jun 2023 21:32 WIB
Program Inseminasi Buatan dan Operasi Katarak Diperbolehkan Lagi di Australia
Ilustrasi (Foto: ABC Australia)
Surabaya -

Selama ini pelaksanaan operasi mata katarak di Indonesia dilakukan satu per satu mata. Tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Namun hal berbeda dilakukan negara berkembang. Mereka bisa melakukan operasi langsung dua mata.

Guru Besar Ilmu Kesehatan Mata Universitas Airlangga (Unair), Prof dr Sjamsu Budiono menyebut, selama ini operasi katarak di Indonesia dilakukan satu per satu dengan jeda 1-4 minggu. Hal ini dilakukan agar tidak ada peradangan setelah operasi katarak.

"Di Toronto (Kanada), itu kataraknya wide katarak seperti mangga, biji lunak jadi tidak sulit penyelesaiannya. Tapi di Indonesia, brown katarak seperti mangga, biji keras. Jadi kalau mengerjakan dua-dua satu aja sulit," kata Prof Sjamsu saat ditemui detikJatim di FK Unair, Rabu (14/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tambah dia, pasien yang datang rata-rata dalam kondisi sudah berat.

"Kemudian di Indonesia rata-rata orang datang (ke RS) sudah dalam kondisi telat," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dia berharap, ke depannya akan ada pertimbangan terkait operasi katarak yang bisa dilakukan dua mata. Tanpa harus bergantian satu per satu.

Operasi katarak ini menjadi pembahasan saat pengukuhan guru besar mitra luar negeri, yakni Prof Steve Aaron Arshinoff asal University of Toronto Kanada atau ahli katarak. Pertama kalinya pula Departemen Ilmu Kesehatan Mata melakukan adjuct professor, tujuannya memberantas kebutaan di Indonesia dengan katarak sebagai penyebab tertinggi.

"Penyebab kebutaan tertinggi di dunia dan Indonesia itu katarak. Jadi kami ingin memberantas kebutaan," kata Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata Unair, dr Evelyn Komaratih.

Dengan pengukuhan yang dilakukan secara online ini, dia berharap, ada teknis operasi baru untuk penanganan katarak yang selama ini belum pernah dijalankan di Indonesia. Yakni pelaksanaan operasi katarak langsung di kedua mata.

"Teknis cara operasi, juga Standar Operasional Prosedur (SOP) kapan dilakukan operasi bilateral atau monolateral sehingga bisa mengusulkan SOP baru berdasarkan pengalaman adjunct professor dan dari kita. Ini modal yang harus kita bisa buat sesuatu yang baru," jelasnya.

Sementara Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso mengatakan, ada empat tugas yang harus dilakukan Prof Aaron usai dikukuhkan. "Memberi kuliah S1 untuk anak didik, research kolaborasi, peneltiian bersama. Kemudian publikasi bersama, dan promotor atau ko-promotor," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads