Warga Malang Keluhkan Diskotek Masuk Kampung dengan Tarian Vulgar Perempuan

Warga Malang Keluhkan Diskotek Masuk Kampung dengan Tarian Vulgar Perempuan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 12 Jun 2023 23:30 WIB
Jumat curhat Malang
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis saat Jumat Curhat bersama warga (Foto: Dok. Istimewa)
Malang -

Warga Kabupaten Malang mengeluhkan adanya hiburan musik dengan menampilkan tarian vulgar penari perempuan. Hiburan musik itu juga disertai gemerlap lampu layaknya diskotek, warga pun meminta kepolisian segera menertibkan.

Keresahan ini disampaikan warga saat kegiatan Jumat Curhat yang Polres Malang di Balai Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Keresahan disampaikan langsung ke Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana.

Salah satu warga, Anis (40), mengatakan pihak kepolisian dan instansi terkait harus tegas dalam menertibkan hiburan check sound di wilayah kabupaten Malang. Khususnya di Kecamatan Pagelaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, warga khawatir apabila cek sound disertai penampilan tarian perempuan di atas panggung tak diberikan teguran keras akan menjadi keresahan. Sebab jika tidak maka akan menjadi hal yang berdampak negatif bagi generasi muda.

"Keresahan tokoh agama, fenomena diskotek masuk kampung melalui pertunjukan check sound yang menampilkan penari perempuan mohon ditertibkan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi keluhan warga, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana berjanji akan segera menindaklanjuti keresahan warga. Ia akan berkoordinasi bersama beberapa pihak untuk memberikan imbauan hingga penertiban kepada penyedia hiburan check sound yang mempertontonkan hiburan bermuatan asusila.

Menurutnya, kepolisian tidak akan menolerir kegiatan yang bermuatan kemaksiatan di seluruh wilayah Kabupaten Malang.

"Kami akan menurunkan petugas kepolisian untuk memberikan imbauan agar kegiatan yang dapat memicu kemaksiatan ditertibkan," ujar Kholis kepada wartawan, Senin (12/6/2023).

"Selain itu, muspika agar kompak yang halus untuk meniadakan giat maksiat seperti cek sound," sambungnya.

Bersama dengan Muspika setempat, Kholis berharap pemerintah desa dan warga untuk kompak mengantisipasi kegiatan tersebut.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads