Bingungnya Keluarga Jelaskan ke 4 Anak Soal Tewasnya Ortu Ditabrak Pikap

Bingungnya Keluarga Jelaskan ke 4 Anak Soal Tewasnya Ortu Ditabrak Pikap

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 12 Jun 2023 21:18 WIB
Hadi, kakak kandung almarhum suami guru ngaji yang tewas usai pikap tabrak 3 motor di Malang.
Kakak Ipar guru ngaji korban tewas pikap tabrak motor di Pakis, Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Duka mendalam dirasakan keluarga guru ngaji korban tewas kecelakaan maut di Jalan Raya Asrikaton, Kecamatan Pakis, Malang. Keluarga sempat kebingungan bagaimana menyampaikan kabar duka itu kepada 4 anak korban yang ditinggalkan.

Hadi Sucipto (53), kakak ipar guru ngaji korban kecelakaan maut tersebut Khoirul Ummah (38) merasakan duka sekaligus kebingungan itu. Kakak kandung Almarhum Slamet Riyadi (50) terpaksa membohongi anak-anak adiknya supaya tidak merasa sedih.

Khoirul Ummah bersama suaminya Slamet Riyadi tewas dalam kecelakaan maut pikap tabrak 3 motor di Pakis, Malang. Keduanya tewas bersama Muhammad Syarif Hidayatullah, anak bungsu mereka yang masih berusia 10 bulan dalam kecelakaan yang terjadi pada Minggu (11/6/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ummah dan Slamet memiliki 5 orang anak. Anak pertama bernama Icha baru saja wisuda. Almarhum dan almarhumah pasutri itu tewas bersama anak bungsu mereka usai menghadiri wisuda anak sulung mereka di salah satu ponpes di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Anak kedua mereka bernama Iqfina masih duduk di bangku kelas 4 SD, anak ketiga mereka bernama Azza masih duduk di bangku kelas 2 SD. Sedangkan anak keempat mereka bernama Akbar masih berusia 4 tahun.

ADVERTISEMENT

"Anaknya ada paling kecil itu tanya 'Abi (slmaet) ke mana kok nggak pulang-pulang?' saya jawab 'naik haji, suatu saat pulang.' Kemudian dia tidak percaya dan bilang kalau saya bohong," ujarnya saat ditemui di rumah duka Jalan Cakalang, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Senin (12/6).

Mendengar perkataan Akbar yang masih berusia 4 tahun itu Hadi tercekat. Ia kebingungan untuk menenangkan 4 anak korban yang telah ditinggal pergi untuk selamanya.

Hadi pun tak menyangka pada akhirnya Slamet bersama istri dan anaknya akan tewas usai terlibat kecelakaan tersebut. Ia mengaku pertama kali mengetahui kecelakaan antara mobil pikap dan 3 motor mengalami tabrakan sekitar pukul 17.00 WIB.

Padahal, Minggu pagi itu Slamet yang jarang berpamitan saat hendak mengunjungi anaknya yang ada di ponpes sempat menemuinya untuk menitipkan ketiga anaknya yang ada di rumah.

"Memang awal hari Minggu pagi itu ada firasat aneh. Biasanya dia ke pondok menjenguk anaknya nggak pernah pamit ke saya. Kemarin itu kok tumben Slamet pamit ke saya bilang mau ke wisuda SMP anak di pondok. Dia titip anaknya yang lain di rumah," katanya.

Akibat kecelakaan maut di Pakis, Malang ada 4 korban yang tewas dan 1 korban mengalami patah tulang kaki kanan dan masih menjalani perawatan di RSSA Malang.

Bila dugaan sementara kecelakaan itu terjadi karena mobil pikap yang melaju dari arah taman wisata wendit menuju arah Pakis itu mengalami patah as roda, polisi memastikan bahwa kecelakaan itu murni disebabkan kelalaian sopir pikap itu hingga oleng dan menabrak 3 motor di jalur berlawanan.

Polisi telah menetapkan sopir pikap tersebut sebagai tersangka. Hal itu seperti disampaikan Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung. Dia sebutkan bahwa polisi memutuskan penetapan tersangka itu usai memintai keterangan saksi dan sopir pikap tersebut.

"Setelah kita dalami, yang awalnya ada dugaan as patah ataupun ban yang bermasalah, tapi murni dari sopir yang lalai dan tidak berkonsentrasi saat berkendara. Saat ini sudah kami tetapkan tersangka, " ujar Agnis kepada wartawan di Mapolresta Malang.




(dpe/iwd)


Hide Ads