Jatim Sepekan: Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Musik, Pedangdut Kecelakaan

Jatim Sepekan: Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Musik, Pedangdut Kecelakaan

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Minggu, 11 Jun 2023 15:24 WIB
Mahasiswi UBAYA dibunuh guru les musik
Mahasiswi Ubaya yang dibunuh guru musiknya. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Dalam sepekan, sejumlah berita detikJatim menyita perhatian khlayak umum. Berita yang menyedot pembaca di antaranya artis dangdut asal Tuban Difarina Indra (24) kecelakaan di Astra Tol Jombang-Mojokerto (Jomo).

Selain itu carok di Bangkalan menyebabkan 1 orang tewas dan 6 luka. Polisi akhirnya mengamankan 2 pelaku. Sementara mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Natahia (20) jadi korban kesadisan guru les musik dengan cara dicekik dan dan memasukkan jasadnya ke dalam koper.

Sedangkan kasus driver taksi online Malang juga jadi korban 2 penumpangnya. Pembunuhan ini dilakukan karena pelaku, duo pengamen ingin merebut mobilnya untuk membayar utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detil berita-berita Jatim Sepekan:

1. Artis Dangdut Difarina Indra Kecelakaan di Tol Jomo

Artis dangdut asal Tuban Difarina Indra (24) mengalami kecelakaan di Astra Tol Jombang-Mojokerto (Jomo). Mobil yang ditumpangi bersama 3 orang itu mengalami pecah ban kanan. Akibatnya penyanyi bernama asli Dewi Farina Indra mengalami luka-luka dan mobil yang ditumpangi ringsek.

"Sehingga mobil hilang kendali dan menabrak guard rail sebelah kiri pembatas jalan tol. Posisi akhir kendaraan menghadap ke timur di bahu jalan," terang Kanit PJR Jatim III AKP Imam Syafudin Rodji kepada detikJatim, Kamis (8/6/2023).

ADVERTISEMENT

Saat itu warga Dusun Ledok, Desa Sidomukti, Kenduran, Tuban itu bersama 3 orang. Yaitu Aldis sebagai pengemudi, Aji Himawan (26), warga Desa Dasun, Lasem, Rembang, Jateng, serta Nafik (27), warga Desa Tasikagung, Kecamatan/Kabupaten Rembang.

Imam mengatakan mobil Toyota Innova Zenix Nopol S 101 FA yang ditumpangi Difarina melaju dari timur ke barat atau dari arah Gresik menuju ke Madiun. Imam memastikan Difarina selamat dalam kecelakaan itu. Satu-satunya korban luka ringan atas nama Nafik yang mengalami lecet di tangan dan kaki.

"Dewi Farina Indra dalam kondisi sehat," jelasnya.

Saat kejadian di KM 703.400 B sekitar pukul 15.10 WIB, minibus warna putih itu dikemudikan Aldis Himawan (19), warga Desa Dasun, Lasem, Rembang, Jateng.

Selain Difarina, penumpang atas nama Zahrotun (27) juga mengalami luka ringan. Yaitu memar di kepala dan lecet di tangan kiri. Kedua korban sudah dievakuasi ke RSUD RA Basoeni, Gedeg, Mojokerto.

"Pengemudi Innova dan penumpang atas nama Aji selamat," tandas Zanuar.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

2. Carok Bangkalan Sebab 2 Orang Tewas dan 2 Pelaku Diamankan

Seorang pria berlumuran darah diduga korban penganiayaan dengan senjata tajam atau carok di Bangkalan. Peristiwa itu terjadi di Desa Tanah Merah Laok Bangkalan. Rupanya, pria itu 1 dari 7 korban luka akibat carok yang mana dua korbannya tewas. Korban tewas kedua meninggal saat mendapat perawatan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu).

"Dari penganiayaan itu ada satu korban meninggal dunia. Setelah itu korban lainnya meninggal Jumat (9/6)," ujar Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya ketika dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, Minggu (4/6/2023).

Sementara, kata Febri, 6 korban lainnya yang mengalami luka akibat peristiwa carok itu saat ini menjalani perawatan di RSUD Syamrabu, Bangkalan. Ada juga yang dirawat di Surabaya.

"Ya infonya ada juga (yang dirawat di Surabaya). Jumlah total korbannya masih dalam penyelidikan," katanya.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya saat dikonfirmasi membenarkan ada tambahan korban. Ia menyebut korban meninggal karena sejumlah luka. Sementara korban luka lainnya masih kritis karena sejumlah luka dalam.

Polisi mendapat info jika carok tersebut bermula dari senggolan di pasar. Dan satu pihak tidak terima saat bersenggolan.

"Untuk isu itu (pilkades) masih kami dalami. Namun hal itu bermula dari dua orang yang bersenggolan di pasar dan salah satu pihak tidak terima. Namun, apakah berkaitan dengan pilkades atau tidak, masih kami dalami," ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya kepada detikJatim, Selasa (6/6/2023).

Pihaknya telah meminta keterangan sejumlah korban. Dari keterangan itu, terdapat sejumlah nama yang diduga merupakan pelaku penganiayaan.

"Sekilas kami sudah mengantongi nama-nama diduga pelaku yang disebutkan para korban. Namun karena korban masih menjalani perawatan sehingga kami belum secara detail mengetahui situasi yang ada di lapangan saat itu," jelas Bangkit.

Bangkit juga mengatakan hingga kini belum mengamankan para pelaku. Sebab, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

Saat dikonfirmasi wartawan tak menepis adanya isu keterlibatan oknum anggota DPRD Bangkalan. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap sejumlah terduga pelaku.

"Itu (oknum anggota dewan) masih lidik. Jika berkasnya sudah lengkap akan kami umumkan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

3. Mahasiswi Ubaya Jadi Korban Kebiadaban Guru Les Musik

Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Natahia (20) menjadi korban kesadisan guru les musiknya. Pelaku, Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy tega mencekik korban hingga tewas dan memasukkan jasadnya ke dalam koper.

Jenazah Angeline kemudian dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Mojokerto. Penemuan ini tentu saja mengagetkan warga sekitar. Pasalnya lokasi tersebut jauh dari permukiman warga. Temuan mayat ini berawal dari laporan orang hilang di Surabaya.

Korban dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L 1893 FY.

"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6/2023).

Selain itu, Mirzal menyebut, Roy juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari dan digadaikan. "Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.

Dia menyebut pelaku menggadaikan mobil tersebut sebesar Rp 25 juta. Sementara polisi juga mengamankan 2 penadahnya.

Angeline dibunuh pada 4 Mei 2023. Dia sempat cekcok dengan Roy di kawasan Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya. Pelaku mengikat tangan mahasiswi malang itu dengan tali sepatu. Satu di pengait sabuk pengaman jok tengah mobil, satu lagi di headrest mobil.

Karena korban berteriak-teriak, pelaku membekap mulutnya lalu mencekik lehernya. Tak cukup itu saja, pelaku juga mencabut tali kolor dari celananya lalu menjerat leher korban hingga tewas.

Berdasarkan data yang dihimpun polisi dari keterangan pelaku, Roy membuang jasad korban pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Pacet, Mojokerto. Setelah itu pelaku membuang barang-barang korban di sungai di daerah Mojokerto dan menjual HP serta menggadaikan mobil korban.

"Pelaku ingin menguasai barang berharga dari korban, baik mobil dan HP. Yang notabene-nya, mobil ini sudah dipindahtangankan kepada seseorang, dan HP korban juga sudah dijual ke seseorang," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce, Jumat (9/6/2023).

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini

4. Driver Taksi Online Malang Dibunuh Jasadnya Dibuang di Jurang

Pembunuhan kedua menimpa Apris Fajar Santoso (29), driver taksi online di Malang. Warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Malang ini hilang seusai mengantarkan penumpang menuju Pantai Balekambang di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Malang.

Evakuasi jasad driver taksi online Malang yang dibuang di jurang Lumajang Foto: Dok. Polres Malang
Ia hilang seusai menerima order dari titik penjemputan di Jalan Panglima Sudirman, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (3/6/2023), sekitar pukul 16.30 WIB. Lalu, Apris ditemukan tewas di Piket 0 Km 57 Desa Sumberwuluh, Pronojiwo, Lumajang Rabu (7/6).

Pelaku pembunuhan ini yakni duo pengamen Exza Chandra Dwipa (29) dan Ahwan Nuroh (35). Keduanya telah merencanakan pembunuhan sejak 1 Juni 2023. Mereka sengaja memilih taksi online untuk menguasai kendaraan yang digunakan.

"Tersangka memang sudah merencanakan sejak 1 Juni 2023, sasarannya adalah pengemudi taksi online. Untuk korban dipilih secara random," tegas Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (8/6/2023).

Menurut Wahyu, tersangka secara detil untuk melancarkan aksinya. Dimulai dengan menggunakan kartu telepon sekali pakai untuk digunakan order taksi online.

Selain menggunakan kartu seluler sekali pakai, para tersangka juga menggunakan kartu identitas orang lain saat melakukan pemesanan taksi online. Rencana tujuan ke Pantai Balekambang juga menjadi bagian dari skenario.

Para tersangka juga mempersiapkan tali tampar sebagai alat membunuh korban. Termasuk rute order taksi online dengan tujuan Pantai Balekambang.

Mereka juga merencanakan membuang mayatnya di Pantai Balekambang. Namun hal itu urung dilakukan, lantaran ramai pengunjung pada Sabtu (3/6) kondisinya sedang ramai pengunjung. Rencana pun berubah dan mayat dibuang ke jurang di Lumajang.

"Kemudian mereka menuju Pantai Balekambang, karena sesuai rencana setelah dibunuh korban akan dibuang di kawasan pantai. Tapi karena ramai pengunjung, mereka membatalkan dan merubah rencana menuju Piket Nol untuk membuang jasad korban," ungkap Wahyu.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini




(dpe/fat)


Hide Ads