.webp)
Surabaya dan sejumlah daerah di Jatim bakal mengalami musim kemarau lebih dini. Salah satu penyebabnya adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal atau yang biasa dikenal El Nino.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan El Nino terjadi akibat adanya peningkatan SML yang terjadi di perairan Samudera Pasifik di sisi tengah. Imbas fenomena El Nino ini sampai di wilayah daratan dan perairan di sekitarnya, termasuk di Jatim.
"Untuk kejadian El Nino memang akan diprediksi terjadi di Indonesia, yang menyebabkan musim kemarau sedikit lebih kering daripada umumnya," kata Ady kepada detikJatim, Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu dia memastikan iklim dan cuaca di Jatim masih normal. Bahkan, menurut Ady, El Nino tidak berpengaruh terlalu signifikan di Kota Surabaya. Menurutnya tidak akan terjadi adanya peristiwa asap dan awan tebal di Surabaya.
"Suhu udara masih dalam batas normal," ujarnya.
Oleh karena itu dia berharap warga Surabaya dan sekitarnya agar tetap tenang. Serta mencari dan memfilter informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Untuk imbauan kepada masyarakat agar tidak panik berlebihan dalam memasuki musim kemarau yang dibarengi dengan El Nino, selalu update informasi BMKG karena kami selalu rutin memperbarui," ujarnya.
(dpe/dte)
