Fenomena frozen atau embun salju juga terjadi di kawasan Ijen Bondowoso. Sebelumnya fenomena serupa sempat terjadi di savana Gunung Bromo.
Pantauan detikJatim, beberapa tumbuhan tampak dihiasi butiran lembut seperti es. Fenomena itu biasanya tampak terlihat ketika pagi hari. Saat sinar matahari belum begitu memancarkan cahayanya.
"Kalau terjadi di daerah sini biasanya antara bulan Juli sampai Agustus. Nggak tahu tahun ini kok terjadi lebih awal," tutur seorang petani sayur di Ijen, Jahri (56) saat berbincang dengan detikJatim, Jumat (2/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jahri menjelaskan, beberapa hari terakhir ini kondisi udara di kawasan Ijen memang lebih dingin dari biasanya. Sehingga, banyak tumbuhan yang diselimuti butiran seperti salju.
"Saya juga heran, bulan-bulan begini kok sudah terjadi. Beberapa tumbuhan seperti ada esnya," terang Jahri.
![]() |
Fenomena frozen tersebut memang tak begitu berdampak secara langsung pada komoditas tanaman yang ada di kawasan Ijen. Di antaranya tanaman kubis, wortel, maupun kentang.
"Kebetulan kami sudah panen. Sehingga tak berdampak apa-apa. Tapi ketika turun ke ladang tetap saja dingin," pungkasnya.
Keterangan yang diperoleh detikJatim, beberapa hari terakhir, suhu di sejumlah kawasan Ijen memang dingin. Suhunya mencapai 2 hingga 4 derajat celcius. Kondisi terdingin biasanya terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Fenomena frozen ini memang bisa dan pernah terjadi pada bulan-bulan khusus, ketika suhu udara di kawasan itu menjadi begitu dingin. Fenomena frozen juga tergolong langka dan tidak selalu terjadi setiap tahun.
Fenomena ini juga tak bisa dipastikan kapan kejadiannya. Sehingga, tak bisa dipersiapkan untuk antisipasinya.
(hil/fat)