Satwa Kebun Binatang Surabaya Akan Divaksin Cegah Penyakit LSD

Satwa Kebun Binatang Surabaya Akan Divaksin Cegah Penyakit LSD

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 05 Jun 2023 11:51 WIB
Kebun Binatang Surabaya (KBS) merupakan kebun binatang yang pernah menjadi yang terlengkap se-Asia Tenggara. Ada lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda di sini. Total satwa mencapai ribuan.
Kebun Binatang Surabaya (Dok.Bappeko Surabaya)
Surabaya - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya akan melakukan vaksinasi kepada hewan ternak dan satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Hal ini guna mengantisipasi penyebaran penyakit menular Lumpy Skin Disease (LSD) dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung dan perut.

Kepala DKPP Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan pihaknya sudah mendapat jatah vaksin yang akan diberikan kepada peternak dan KBS. Namun jumlahnya masih kurang dan sudah mengajukan lagi ke pusat.

"Untuk vaksin LSD kita dapat 200 dosis, untuk kebun binatang 60 dosis. Sisanya 140 dosis kita mulai minggu depan. Kita lagi minta tambahan 350 dosis lagi," kata Antiek saat dihubungi, Senin (5/6/2023).

Jika nantinya ditemukan adanya sapi yang terinfeksi LSD, maka harus segera dipisahkan dari sapi lain dan ditempatkan dalam karantina. Tentunya untuk mencegah penyebaran penyakit ke sapi lain yang masih sehat.

Untuk pemberian vaksinasi kepada sapi diberikan satu dosis tiap hewan. Nantinya akan diberikan kepada semua peternakan di Surabaya dan KBS.

Antiek menegaskan vaksinasi LSD ini hanya untuk ternak dan satwa yang ada di KBS saja. Artinya bukan untuk hewan kurban yang akan disembelih pada waktu Idul Adha nanti.

"Hewan yang divaksin untuk ternak, yang dipelihara. Kalau mau disembelih tidak untuk divaksin. Karena hewan untuk kurban harus memenuhi syarat sehat," ujarnya.

Antiek menjelaskan alasan hewan kurban tidak diberikan vaksin LSD ini. Karena dikhawatirkan ada sisa vaksin saat dikonsumsi manusia dan bisa menimbulkan masalah baru.

"Kalau divaksin terus dipakai kurban justru ditakutkan ada residunya. Itu bahaya untuk manusia kalau dimakan," jelasnya.

Pemkot juga akan memastikan hewan kurban yang dijual di Surabaya dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat. Ada pun pemeriksaan hewan kurban oleh pejabat veteriner dan mendapat surat keterangan sehat dari daerah asal sesuai surat edaran dan SOP dari Pemprov Jatim.

"Mendatangkan hewan hrs ada surat keterangan sehat dari pejabat veteriner daerah asal," pungkas Antiek.


(esw/iwd)


Hide Ads