Peternak Blitar Antisipasi Penyakit LSD Jelang Idul Adha: Dijamoni Biar Sehat!

Peternak Blitar Antisipasi Penyakit LSD Jelang Idul Adha: Dijamoni Biar Sehat!

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 02 Jun 2023 08:46 WIB
peternak di Kota Blitar
Peternak sapi jamoni hewan ternaknya (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Kota Blitar -

Para peternak di Kota Blitar memberi ramuan jamu untuk hewan-hewan ternaknya. Tujuannya terhindar dari penularan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Meski begitu, ternak-ternak sapi di Kota Blitar sampai saat ini belum ada yang tertular LSD. Selain masifnya vaksin, upaya melokalisir endemi ternak sapi ini lebih memungkinkan dilakukan di wilayah kota. Para peternak juga melakukan upaya lain untuk meningkatkan imunitas sapi-sapi mereka, apalagi menjelang Idul Adha.

Seperti Bambang Irawan yang mengaku sempat khawatir dengan munculnya beberapa penyakit yang menyerang sapi. Seperti PMK dan LSD. Namun setelah mendapat vaksin secara gratis, Bambang sudah tenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokok kandang dijaga kebersihannya, pakan bagus maka imunitas sapi juga meningkat. Ini mau hari kurban ya dijamoni biar makin sehat," kata peternak Kelurahan Plosokerep, Sananwetan ini, Jumat (2/5/2023).

Bambang mengaku, harga sapi bisa anjlok jika LSD menjadi endemi di wilayahnya. Seban pembeli, khususunya untuk kebutuhan daging kurban, lebih selektif memilih hewan ternak. Saat ini, Bambang menjual sapinya di kisaran Rp 24-25 juta per ekor.

ADVERTISEMENT

Upaya serupa juga dilakukan peternak muda, Suherli Efendi. 7 Ekor sapi yang dipersiapkan untuk stok Isuk Adha setiap pagi ditreatmen jamu agar imunitasnya terjaga. Ramuan jamu yang mereka berikan terdiri dari beberapa macam empon dan rempah.

"Ada kunyit, jahe, temulawak biar tubuhnya sapi sehat. Kalau pakan bagus, ditambah jamu, imunitasnya akan meningkat sampai nanti saatnya disembelih untuk kurban," paparnya.

Suherli mengaku, penjualan sapi kurban tahun ini jauh lebih mudah secara online. Tinggal posting gambar sapi di medsos, calon pembeli bisa memantau langsung di kandang ternak peternak. Dulu, peternak harus janjian dulu dengan bakul pasar, membawa sapinya ke pasar hewan. Bbaru bisa menerima uang jika penawaran harga cocok dengan bakul pasar.

Sementara itu sapi di Kota Blitar bebas LSD, kondisi berbeda dengan sapi ternak di wilayah Kabupaten Blitar. Tercatat sejak Juni 2022-2023 sebanyak 83 sapi terjangkit LSD. Dengan wilayah endemi terparah di Kecamatan Selopuro. Dari jumlah itu, kasus aktif sampai saat ini sebanyak 33 sapi dengan jumlah kematian satu ekor yang dipotong paksa. Sedangkan sisanya sembuh.




(hil/fat)


Hide Ads