Imam Safii (58), salah satu calon jemaah haji difabel akhirnya bisa mewujudkan impiannya bisa berangkat ke Tanah Suci Makkah. Imam merupakan CJH kloter 22 asal Baureno, Bojonegoro.
Meski mempunyai keterbatasan pada kakinya, Imam mengaku tetap semangat dan antusias menunaikan rukun Islam kelima ini. Pasalnya, ibadah haji ini telah ditunggunya sejak tahun 2011.
"Mendaftar haji pada tahun 2011, seharusnya berangkat haji tahun 2021. Karena kondisi pandemi COVID-19, keberangkatan haji warga Indonesia ditiadakan," kata Imam di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Jumat (2/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam merasa ada hikmah di balik keberangkatan hajinya. Karena di tahun 2021, ia harus menjalani operasi amputasi kaki sebelah kiri akibat sakit yang diderita sejak 2019.
"Pada tahun itu bisa menjalankan pengobatan dan perawatan kesehatan," ujarnya.
Tahun ini, Imam bersyukur dapat dipanggil untuk mengikuti ibadah haji. Meskipun dengan kondisi memakai kaki palsu dan berjalan dengan bantuan tongkat kruk.
Ia memiliki semangat hidup tinggi. Meskipun hidupnya tidak ada pendamping. "Saya tidak memiliki anak dan tidak ada istri yang mendampingi hidup," ceritanya.
Walau tanpa didampingi keluarga, Imam tidak mengkhawatirkan apapun dalam menjalan ibadah haji ini. Ia justru meyakini akan dimudahkan dalam menjalankan ibadah.
"Saya tidak menolak jika nantinya perlu menggunakan kursi roda dalam menjalankan ibadah haji," tandas Imam.
(abq/abq)