Gapeka Bikin Penumpang KA Blitar Bingung: Rebutan Kursi hingga Salah Kereta

Gapeka Bikin Penumpang KA Blitar Bingung: Rebutan Kursi hingga Salah Kereta

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 02 Jun 2023 15:52 WIB
Stasiun Blitar
Banyak calon penumpang yang terpaksa keluar lagi dari KA karena salah kereta (Foto: Erliana Riady)
Blitar -

Bersamaan dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) per 1 Juni, Stasiun Blitar menjadi stasiun transit KA commuter line. Banyak penumpang bingung, utamanya lansia, karena harus ganti kereta.

Suasana ramai terlihat sejak hari pertama Stasiun Blitar menjadi stasiun transit. Karena penumpang KA Penataran dari Surabaya tujuan Kediri, harus turun dulu di Stasiun Blitar. Kemudian meneruskan perjalanan dengan pindah ke KA Dhoho. Begitu juga sebaliknya, penumpang KA Dhoho dari Jombang tujuan Malang, harus turun dulu di Stasiun Blitar, kemudian pindah ke KA Penataran untuk meneruskan perjalanan ke Malang.

Minimnya petunjuk dan petugas tampak belum siap menghadapi banyak pertanyaan dari penumpang, membuat ada beberapa penumpang keliru naik kereta. Mereka baru menyadari keliru KA, ketika berebut nomor kursi seperti yang tertera di tiket lokalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya naik dari Stasiun Blitar mengantar ibu saya yang sudah sepuh. Tadi ya tanya petugas, ini keretanya yang mana. Terus ditunjukkan dan kami masuk saja. Begitu di dalam kereta, ternyata nomor kursi sudah ada yang duduk. Ya sempat ngeyel saya. Terus ada petugas datang, baru tahu kalau kami salah naiknya," jelas Edis kepada detikJatim dalam perjalanan KA Dhoho menuju Sepanjang, Jumat (2/5/2023).

Stasiun BlitarPetugas membantu dan mengarahkan penumpang yang bingung (Foto: Erliana Riady)

Di tiket commuter line, untuk tujuan Blitar-Malang tertulis CL Dhoho CL Penataran. Sedangkan tiket untuk tujuan Blitar-Kediri tertulis CL Penataran CL Dhoho. Ini juga yang menjadi calon penumpang bingung mau naik kereta yang mana.

ADVERTISEMENT

Entah bagaimana nasib Edis dan ibunya kemudian. Namun pengalaman yang sama juga diakui Lia . Walaupun sama-sama tujuannya Surabaya, namun perempuan 27 tahun itu ingin perjalanan lewat jalur Utara. Melihat kondisi stasiun yang lebih ramai dari biasanya, konsentrasi Lia terpecah melihat para lansia yang kebingungan menuju pergantian kereta.

"Saya jadi ikut bingung. Tanya petugas, petugasnya juga ikutan bingung. Mungkin karena masih awal-awal. Tapi para lansia itu memang butuh sekali dipandu dengan rambu atau dibantu petugas. Soalnya stasiun ini terlalu kecil kalau menampung banyak penumpang yang transit dari arah barat dan timur bersamaan," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, External Relations and Corporate Image Care Manager KCL, Leza Arlan menyampaikan Stasiun Blitar dijadikan stasiun transit adalah untuk meningkatkan frekuensi perjalanan ke depannya. Sejalan dengan double double track lintas Mojokerto-Sepanjang.

Perjalanan juga bertambah dari sebelumnya 4 menjadi 5 untuk Commuter Line Dhoho. Selama pemberlakuan GAPEKA 2023 ini KAI Commuter dan KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun berkerjasama untuk memberikan arahan di stasiun tersebut.

Petugas gabungan KAI Commuter dan KAI Daop 7 terdiri dari 18 orang. Yakni petugas posko KAI Commuter dan KAI, Passenger Service, Costumer Service Mobile dan Petugas Loket.

"Kami mengimbau kepada pengguna yang memerlukan bantuan, jangan segan untuk menghampiri petugas yang berjaga dan selalu ikuti arahan petugas selama menggunakan Commuter Line," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads