Tingkat okupasi penumpang kereta api (KA) lokal Blitar-Surabaya naik sampai 200 persen. Untuk mengakomodir kebutuhan penumpang, Stasiun Blitar mengoperasikan 18 KA Commuter via Kertosono dan Malang.
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba, memaparkan terdapat sejumlah peningkatan pelayanan/rebranding dan perubahan pola operasi dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 yang mulai diterapkan 1 Juni mendatang.
Dua KA lokal Penataran Dhoho berubah nama dan jadwal keberangkatan Commuter Line Penataran dan Commuter Line Dhoho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat selama ini okupansi penumpang di kereta Penataran dan Dhoho selalu melebihi kapasitas hingga 200 persen lebih . Minat masyarakat sangat tinggi untuk naik kereta lokal ini, sehingga kami meningkatkan frekuensi perjalanan," kata Anne dikonfirmasi detikJatim, Rabu (24/5/2023).
Penambahan frekuensi commuter line Dhoho melalui Kertosono - Surabaya yang sebelumnya hanya ada 4 perjalanan PP. Saat ini ditambah menjadi 5 kali PP atau 10 kereta yang disediakan. Ada tambahan perjalanan pukul 07.20 WIB dengan jadwal tiba di Surabaya Gubeng pukul 12.33 WIB.
Sementara untuk Commuter Line Penataran dari Stasiun Blitar-Surabaya Kota melewati Malang, tetap 4 kali perjalanan PP. Dengan jadwal paling pagi pukul 03.55 WIB dan tiba di Surabaya Kota pukul 08.52 WIB.
"Kami berharap dengan adanya pembangunan double track, juga bisa meningkatkan kapasitas angkutan sehingga operasional terus bertambah," imbuhnya.
Sedangkan terkait harga tiket, lanjut Leza, belum ada perubahan masih sama seperti tiket KA Lokal dengan tarif parsial berdasarkan jarak. Kalaupun nanti ada penyesuaian, tarif paling mahan ditetapkan sebesar Rp 30 ribu.
"Untuk penumpang dari Stasiun Blitar, 90 persen sudah memanfaatkan KAI Acces, sehingga nanti tarif tiket commuter line bisa terpantau sebelum mengatur jadwal perjalanan," pungkasnya.
(abq/fat)