Senangnya Penjual Kopi di Surabaya Dapat Bantuan Kaki Palsu

Senangnya Penjual Kopi di Surabaya Dapat Bantuan Kaki Palsu

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Jumat, 02 Jun 2023 05:00 WIB
Peran Polisi RW di Surabaya begitu kompleks untuk membantu warga. Tidak hanya penyelesaian soal kriminalitas, urusan kemanusiaan juga menjadi perhatian mereka.
Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho membantu memasang kaki palsu/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

Peran Polisi RW di Surabaya begitu kompleks untuk membantu warga. Tidak hanya penyelesaian soal kriminalitas, urusan kemanusiaan juga menjadi perhatian mereka.

Ada 1.400 anggota Polrestabes Surabaya yang didapuk menjadi Polisi RW. Salah satunya Bripka Prapto Satuhu, anggota Polsek Simokerto.

Sehari-hari ia bertugas di bagian SPKT Polsek Simokerto. Ia langsung bergerak setelah didapuk menjadi Polisi RW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prapto turun ke masyarakat. Ia mendapat curhatan warga di Kelurahan Tambakrejo, soal penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan kaki palsu.

Bantuan kaki palsu itu diberikan kepada Rudiono Arifin (42) warga Tambak Madu, Kelurahan Tambakrejo. Penjual kopi itu akhirnya mendapatkan bantuan.

ADVERTISEMENT

Setelah berkoordinasi dengan Kapolsek Simorkerto Kompol Dwi Nugroho, Prapto langsung menyelesaikan apa yang dibutuhkan warga.

"Penyerahan bantuan kaki palsu, yang merupakan implementasi program Polisi RW. Jadi Polisi RW ini menjadi jembatan donatur kaki palsu," kata Dwi kepada wartawan saat penyerahan bantuan, Kamis (1/6/2023).

Dwi menjelaskan berdasarkan informasi dari Polisi RW, Rudiono yang kesehariannya menjadi penjual kopi juga aktif dalam kegiatan bermasyarakat, meski mengalami keterbatasan fisik.

"Mas Rudi ini aktif dalam kegiatan bermasyarakat. Sering bantu-bantu warga, kerja bakti. Jadi menimbulkan tanggung jawab dari Polisi RW untuk bisa memecahkan solusi keterbatasan," ungkap Dwi.

Menurut Dwi, Polisi RW berusaha menghadirkan solusi di masyarakat. "Tidak hanya di bidang Kamtibmas saja, tidak hanya masalah kriminalitas saja, tapi juga masalah kemanusiaan. Dalam hal ini pada penyerahan atau pemberian kaki palsu, bantuan dari komunitas sepeda," ungkap Dwi.

Kaki palsu ini juga diserahkan kepada tiga penyandang disabilitas lainnya di wilayah Polsek Simokerto. Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu tersebut. Ia pun langsung mencobanya untuk melakukan penyesuaian.

Rudiono pada 2013 menjadi korban kecelakaan di Pandaan, Pasuruan. Saat itu, pulang mengikuti pengajian, motor yang ditumpangi bersama temannya terlindas truk. Kaki sebelah kanan diamputasi.

Rudiono mengaku senang dengan bantuan kaki palsu dari Polisi RW yang menggadeng donatur dari komunitas sepeda Bromptom Sinar Baik 024 Semarang. Sebab, dulu pernah menggunakan kaki palsu namun kini sudah rusak.

"Saya bersyukur sekali, karena setindaknya bisa membantu aktivitas saya sehari-hari. Meskipun tidak senormal orang-orang yang memiliki fisik yang sempurna," ungkap Rudiono.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads