Perayaan ke-730 Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) digelar di Balai Kota. Tak hanya upacara, sejumlah penampilan kesenian dan memotong tumpeng, Pemkot Surabaya juga memberikan ratusan penghargaan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi total memberikan sebanyak 206 penghargaan. Para penerima berasal dari BPKAD, atlet hingga padat karya yang dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Untuk atlet sendiri ada 24 dan 6 pelatih penghargaan yang diberikan. Mulai dari cabor wushu, gulat, sepak bola, renang, selam, karate, basket, hokey, voli dan tenis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah memberikan ratusan penghargaan, Eri masih memiliki PR yang harus diselesaikan Surabaya. PR tersebut adalah mengentaskan kemiskinan, pengangguran, serta menekan kematian ibu dan anak, bayi stuting hingga gizi buruk.
"Salah satunya meningkatkan pendapatan dengan padat karya. Masih banyak warga Surabaya, ketika diberikan peningkatan bekerja agak enggan. Sehingga saya tadi berikan contoh (keberhasilan padat karya), untuk merubah nasib, Tuhan tidak akan pernah merubah nasib kaumnya kalau kaumnya gak mau berubah," kata Eri usai upacara HUT Surabaya, Rabu (31/5/2023).
Eri mencontohkan, untuk pendapatan yang berhasil meningkatkan perekonomian keluarga ada di padat karya. Awalnya hanya mendapat penghasilan Rp 500 ribu. Kini bisa menjadi Rp 5-6 juta per bulan.
"Jadi, kalau tidak ingin ada kemiskinan harus berusaha. Saya yakin, HJKS ke-730 ini, semangat gotong royong, guyub rukun yang sudah ditunjukkan semua stakeholder Surabaya bisa menyelesaikan masalah itu di Surabaya," ujarnya.
Di hari ulang tahun Surabaya, Eri juga berharap warga Surabaya semakin sejahtera dan pemkot dekat dengan masyarakat. Kemudian bisa bersama-sama menyelesaikan seluruh masalah di Kota Pahlawan.
"Kita masih punya banyak PR. Salah satunya, setiap keluarga harus memiliki pendidikan keluarga yang kuat agar putra putrinya meski kota besar harus dijaga. Meski ibu bapak berjuang tapi keluarganya harus tetap harmonis. Saya berharap semua keluarga bisa menjaga putra putri dan juga keluarga harmonis," pungkasnya.
Pada acara ini, tampak warga menyerbu tumpeng yang berisi sayur, makanan mie, lalapan hingga sayuran. Namun warga juga mengambil bunga di pinggiran tumpeng hingga styrofoam berbentuk Suro dan Boyo.
(abq/fat)